Demak (ANTARA) -
Sebanyak 400 personel gabungan mengamankan tradisi syawalan di sejumlah lokasi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, untuk memberikan rasa aman para pengunjung, Senin.
 
Personel gabungan berasal dari Polres Demak, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan perlindungan masyarakat (linmas).
 
"Sebanyak 400 personel gabungan tersebut disebar di semua objek wisata yang menggelar tradisi syawalan atau sedekah laut dengan melarung sesaji di laut oleh para nelayan," kata Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono di Demak.
 
 
Ia mencatat ada beberapa tempat yang menggelar tradisi syawalan, di antaranya di Pantai Morosari, Kecamatan Sayung, Pantai Glagahwangi, Kecamatan Karangtengah, Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang, dan Pantai Onggojoyo, Kecamatan Wedung.
 
Setiap lokasi yang menggelar tradisi syawalan dipastikan mengundang banyak pengunjung sehingga perlu dilakukan pengamanan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
 
Ia membatasi jumlah penumpang kapal maupun perahu yang digunakan wisatawan ikut meramaikan tradisi syawalan. Hal itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut yang sering terjadi saat syawalan.
 
 
"Kami tidak ingin ada kecelakaan laut yang mengakibatkan korban jiwa seperti kapal tenggelam maupun perahu terbalik akibat kelebihan penumpang. Untuk itu, kami lakukan pengawasan dan pembatasan jumlah wisatawan yang naik kapal maupun perahu," ujarnya.
 
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sejumlah objek wisata, tambah dia, tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang mengizinkan masyarakat mudik Lebaran 2022 menyusul turunnya angka kasus COVID-19.
 
Meskipun banyak kelonggaran, ujarnya, Polres Demak berupaya dan mengimbau masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
 
Pengamanan di semua objek wisata di Demak, imbuh dia, bertujuan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan.
 
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024