Solo (ANTARA) - Satu rumah di RT 02/RW 13, Kampung Nayu Barat, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah ambrol akibat hujan deras yang terjadi pada Minggu (8/5) sore.
Pemilik rumah Tri Martono di Solo, Senin mengatakan bagian rumah yang ambrol yakni di kamar yang biasa ditempati oleh anaknya.
"Ada dua kamar, punya anak saya. Namun saya bersyukur karena tidak ada korban, kebetulan anak saya tidak di rumah," katanya.
Ia mengaku mengetahui detik-detik ambrolnya pondasi rumah yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB tersebut.
Baca juga: BMKG ingatkan hujan di sejumlah kota besar Indonesia
"Saya memang memantau dengan teman-teman, karena pondasi sudah hancur di bawah. Kemarin kan memang hujannya lebat, air dari Kalianyar besar sekali," katanya.
Terkait risiko ambrol tersebut sebetulnya ia sudah melapor ke pihak pemerintah sejak empat tahun yang lalu. Ia berharap agar dalam waktu dekat pemerintah bisa memberikan bantuan perbaikan.
"Kan ada gedung pertemuan juga untuk warga, tergerus perlahan-lahan," katanya.
Terkait hal itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan segera mencarikan solusi untuk warga. Meski demikian, ia memastikan tidak akan membangun di lokasi yang sama.
"Ya jangan bangun di bantaran sungai. Nanti kami bicarakan masalah itu. Talud juga harus diperbaiki, pokoknya kami evaluasi dulu ya itu. Nanti kami carikan solusi, karena kalau sudah begini kan berisiko sekali," katanya.
Ia juga mengatakan perlu dilakukan penertiban untuk rumah yang ada di bantaran sungai karena memiliki risiko cukup tinggi.
"Penertiban ya harus, risikonya besar, nanti yang disalahkan kami. Perlu ada penataan di bantaran sungai," katanya.
Baca juga: Sejumlah ruas jalan di Solo tergenang akibat hujan lebat
Baca juga: Waspada angin kencang dan hujan lebat di sejumlah provinsi
Pemilik rumah Tri Martono di Solo, Senin mengatakan bagian rumah yang ambrol yakni di kamar yang biasa ditempati oleh anaknya.
"Ada dua kamar, punya anak saya. Namun saya bersyukur karena tidak ada korban, kebetulan anak saya tidak di rumah," katanya.
Ia mengaku mengetahui detik-detik ambrolnya pondasi rumah yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB tersebut.
Baca juga: BMKG ingatkan hujan di sejumlah kota besar Indonesia
"Saya memang memantau dengan teman-teman, karena pondasi sudah hancur di bawah. Kemarin kan memang hujannya lebat, air dari Kalianyar besar sekali," katanya.
Terkait risiko ambrol tersebut sebetulnya ia sudah melapor ke pihak pemerintah sejak empat tahun yang lalu. Ia berharap agar dalam waktu dekat pemerintah bisa memberikan bantuan perbaikan.
"Kan ada gedung pertemuan juga untuk warga, tergerus perlahan-lahan," katanya.
Terkait hal itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan segera mencarikan solusi untuk warga. Meski demikian, ia memastikan tidak akan membangun di lokasi yang sama.
"Ya jangan bangun di bantaran sungai. Nanti kami bicarakan masalah itu. Talud juga harus diperbaiki, pokoknya kami evaluasi dulu ya itu. Nanti kami carikan solusi, karena kalau sudah begini kan berisiko sekali," katanya.
Ia juga mengatakan perlu dilakukan penertiban untuk rumah yang ada di bantaran sungai karena memiliki risiko cukup tinggi.
"Penertiban ya harus, risikonya besar, nanti yang disalahkan kami. Perlu ada penataan di bantaran sungai," katanya.
Baca juga: Sejumlah ruas jalan di Solo tergenang akibat hujan lebat
Baca juga: Waspada angin kencang dan hujan lebat di sejumlah provinsi