Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meminta warga tidak menggelar takbir keliling pada malam Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, sebagai upaya menghindari munculnya kasus baru COVID-19 dan masalah sosial lainnya.

"Kami minta kegiatan takbiran dilakukan di masjid atau mushalla saja agar tidak menimbulkan masalah baru. Semangatnya sama, syiar agama dan merayakan kemenangan selama satu bulan berpuasa," kata Bupati Batang Wihaji di Batang, Sabtu.

Menurut dia, forum komunikasi pimpinan daerah akan melakukan patroli pada sejumlah titik sebagai upaya mengantisipasi dan menjaga kekondusifan serta ketertiban lalu lintas di jalan raya.

"Saya bersama Kapolres Batang dan Dandim Batang akan melakukan patroli pada malam perayaan Idul Fitri untuk mengecek kondisi keamanan dan ketertiban wilayah," katanya.

Baca juga: Ganjar imbau masyarakat takbir di masjid

Politisi asal Partai Golkar itu mengatakan bahwa jika ditemukan warga yang tetap nekat menggelar takbir keliling, akan dilakukan tindakan persuasif.

"Kami minta masyarakat mempertimbangkan manfaat dari negatifnya. Manfaat takbir adalah mengagungkan nama Allah, dakwah, sehingga jangan takbir malah akan mengganggu orang lain dan lalu lintas," katanya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Batang Subkhi menegaskan bahwa pihaknya melarang kegiatan takbir dilakukan di luar tempat ibadah.

Berdasar pengalaman, kata dia, kegiatan takbir keliling secara rombongan itu menumpang truk dan menabuh bedug, sehingga akan mengganggu orang lain maupun pengguna jalan.

"Oleh karena itu, sebaiknya takbir keliling yang seperti itu tidak dilakukan di jalan raya, namun di masjid maupun mushalla. Kami memperbolehkan takbir keliling dilakukan seputar wilayah kampung dan melarang menggunakan kendaraan bermotor," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024