Wonosobo (ANTARA) - Bupati Wonosobo, Jawa Tengah, Afif Nurhidayat optimistis program "food estate" mampu mewujudkan kemajuan perekonomian bagi para petani di Kabupaten Wonosobo.

"Pemerintah Kabupaten Wonosobo berupaya terus mengembangkan kawasan hortikultura sayuran yang maju dan modern melalui program food estate atau pembangunan kawasan lumbung pangan," katanya di Wonosobo, Selasa.

Ia menyampaikan dengan basis semangat kegotongroyongan yang kuat antarelemen pihaknya optimistis program super prioritas yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo tersebut memberikan profit dan kemajuan para petani lokal.

Paling tidak terdapat di wilayah hortikultura yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Lamuk Kalikajar, Garung, Kejajar, Kertek, dan Watumalang dengan komoditas utamanya sayuran.

"Saya melihat semangat kegotongroyongan dari para petani yang luar biasa di mana semua petani berbondong-bondong menyiapkan lahan bersama-sama, saya menaruh harapan program food estate mampu memberikan keuntungan yang besar dan tentunya kemajuan bagi para petani di Wonosobo," katanya pada paparan monitoring dan evaluasi progam food estate di Pendapa Kabupaten Wonosobo.

Afif menyampaikan kendala yang dialami petani seperti terjadinya anomali cuaca yang beraneka ragam dan seringnya wilayah Wonosobo diguyur hujan berakibat pada hasil pertanian.

Oleh karena itu, dia menekankan semua aspek penunjang keberhasilan "food estate" harus benar-benar diukur dan disiapkan dengan baik agar pelaksanaannya berjalan optimal.

Asisten Deputi Bidang Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Inovasi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet (Setkab) Ida Dwi Nilasari mengatakan tujuan kunjungan di Wonosobo untuk mengevaluasi program "food estate" yang dijajaki Presiden Jokowi pada 14 Desember 2021.

Selain itu, mengidentifikasi rencana pengembangan "food estate" 2022, mengidentifikasi regulasi dan implementasi yang akan timbul, dan melakukan langkah strategis dalam mempercepat target capaian panen.

Sesuai dengan arahan Presiden, katanya agar konsep pengembangannya dibuat dengan jelas, model bisnis, serta berbasis pada pola yang modern seperti di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, NTT, Sumatera Selatan, dan Papua sebagai wilayah percontohan nasional.

"Monitoring dan evaluasi program peningkatan penyediaan pangan nasional di Wonosobo sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yakni konsep food estate dibuat dengan jelas dengan model bisnis dan pola yang modern," kata Ida.

Ia menjelaskan Setkab bertindak mengawal dan melakukan pemantauan bersama terkait dengan sarana infrastruktur dan area of interest yang dilakukannya sejak 2021 hingga 2022.

Nantinya, hasil dari kunjungan Presiden Jokowi pada 14 Desember 2021 akan menjadi rencana kerja prioritas 2022.

Ida berpesan agar jajaran Pemkab menyiapkan pasar atau koperasi komoditi sehingga terjamin kepastian harga dan calon pembeli.

Ia menjelaskan total sebaran lahan "food estate" di Wonosobo mencapai 339 hektare. Sedangkan klasterisasi kawasan hortikultura di beberapa wilayah di Kecamatan Kalikajar dan Kertek seluas 2.374 hektare dengan rata-rata penguasaan lahan mencapai 0,4 hektare per keluarga, Kecamatan Garung dan Kejajar seluas 7.714 hektare dengan rata-rata penguasaan lahan 0,5 hektare.

 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024