Sukoharjo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai salah satu daerah penaburan insektisida butiran ramah lingkungan secara serentak di lahan persawahan terbanyak.

Pada acara penyerahan penghargaan tersebut diserahkan perwakilan MURI, Sri Widayati, dan diterima Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo Bagas Windaryatno, di Lapangan Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jateng, Rabu.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di 1.678 titik lahan petani dengan luas masing-masing 2.500 meter persegi hingga 3.000 meter persegi di Jawa Barat, Jateng, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menaburkan stargate 0,5 gram secara serentak pada Maret 2022.

Penaburan insektisida ramah lingkungan secara serentak di lahan terbanyak tersebut diprakarsai oleh sebuah perusahaan ilmu pertanian Indonesia (FMC) bekerja sama Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo.

Menurut Sri Widayati perwakilan MURI pihaknya mengapresiasi kegiatan spektakuler yang mengedukasi petani padi dalam pengelolaan hama wereng cokelat serta secara oreventif, praktis, dan berkelanjutan sesuai prinsip pengendalian hama terpadu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Widaryatno mengatakan dalam waktu dekat Sukoharjo akan kembali menerima penghargaan dari MURI terkait program tanam padi IP 400. Tanam padi IP 400 ini, merupakan program tanam empat kali dan panen empat kali dalam setahun untuk komoditas tanaman padi.

Baca juga: Mahasiswa UI buat insektisida dari daun pacar serta limbah styrofoam

Sukoharjo sudah diusulkan Kementerian Pertanian untuk menerima penghargaan dari MURI terkait program IP 400. Sukoharjo merupakan wilayah terluas yang melaksanakan program IP 400 yakni sekitar 10.000 hektare tanaman padi IP 400. Ini merupakan terobosan Sukoharjo untuk mewujudkan produktivitas panen padi.

Marketing Manager FMC Indonesia Dudy Kristyanto mengatakan FMC perusahaan pertanian global berbasis ilmu pengetahuan tujuan utama dari kegiatan demonstrasi massal untuk memberikan pengetahuan praktik pertanian yang baik kepada petani tanaman padi, khususnya pada pengelolaan hama wereng cokelat secara preventif, praktis dan berkelanjutan.

"FMC berusaha untuk menyediakan teknologi tanaman yang efektif, efisien dan berkelanjutan, tidak hanya mematuhi undang-undang lingkungan tetapi bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem lahan," katanya.

Menurut dia, sebagai bagian dari upaya penata-layanan, tim secara teratur melibatkan dan mengedukasi petani tentang pengendalian hama yang efektif dan efisien melalui penggunaan insektisida yang tepat. Demonstrasi penaburan massal mengedukasi petani tentang tingkat penggunaan yang direkomendasikan dan pengaturan waktu aplikasi. Pihaknya berharap para petani akan mencapai panen yang melimpah di musimnya nanti. 

Baca juga: Terkait Tercemar Insektisida, Eropa Diguncang Skandal Telur
Baca juga: Bioinsektisida menjadi Alternatif Pengganti Insektisida untuk Matikan Hama Tanaman

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024