Semarang (ANTARA) - Bank Raya, anak perusahaan Bank BRI, menawarkan permodalan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Sahabat Lestari dan INAmikrodi Demak, Jawa Tengah.

"Kesigapan bank-bank milik pemerintah dalam membantu sektor UMKM untuk bangkit dari keterpurukan pascapandemi sangat dibutuhkan saat ini," kata Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Radityo Fajar Arianto, pada Sosialisasi Pinjaman Pinang Mikro & Digital Saving Bank Raya Semarang kepada UMKM binaan Sahabat Lestari dan INAmikro di GOR Mangunjiwan Demak, Jawa Tengah, Kamis (24/3). 

Hadir pada acara tersebut Group Head Digital Bank Raya Semarang, Fakri Guswandi, para pelaku UMKM binaan Sahabat Lestari, dan para mentor dari INAmikro. 

Menurut Radityo, di Demak, kolaborasi antara Sahabat Lestari (kelompok relawan Lestari Moerdijat yang juga anggota DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah) dan INAmikro  menghasilkan 157 UMKM yang melek digital dalam proses usahanya. 

INAmikro, menurut Radityo, sebuah lembaga pemberdayaan UMKM berpengalaman dalam memperkenalkan para pelaku UMKM dengan dunia digital dan perbankan. 

Dari jumlah UMKM binaan tersebut, tambahnya, sejumlah 137 UMKM dinilai layak mendapatkan bantuan permodalan dari Bank Raya. 

Dengan besaran permodalan yang ditawarkan berkisar Rp500 ribu hingga Rp100 juta, Bank Raya mensyaratkan para pelaku UMKM antara lain memiliki e-KTP, memiliki usaha produktif dengan legalitas usaha cukup dari RT/RW dan NIB (Nomor Induk Berusaha).  Staf Bank Raya melayani nasabah. Dok. Bank Raya 

Bila pinjaman di bawah Rp25 juta, Bank Raya memberi kemudahan kepada para pelaku UMKM bisa mengajukan pinjaman tanpa jaminan atau agunan.

Dalam acara sosialisasi itu terungkap bahwa para pelaku UMKM menginginkan jangka waktu pinjaman lebih lama dari 12 bulan. Mereka menginginkan jangka waktu pinjaman 24 hingga 36 bulan. 

Selain itu, tambahnya, para pelaku UMKM di daerah masih mengharapkan simulasi kredit dibuat tertulis dengan memuat informasi besaran pinjaman, jumlah cicilan, tenor, dan sanksi keterlambatan. Diakui Radityo, digitalisasi UMKM memerlukan waktu sosialisasi yang lebih intensif.

Pada kesempatan yang sama, Group Head Digital Bank Raya Semarang, Fakri Guswandi, mengungkapkan di Kabupaten Demak, Bank Raya menargetkan penyaluran modal untuk 2500 UMKM. 

Pada acara sosialisasi di GOR Mangunjiwan ini, ungkap Fakri, tercatat 250 UMKM berkomitmen meminjam dengan kisaran pinjaman per UMKM Rp10 juta-Rp100 juta.***

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024