Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi menguat menembus level psikologis 7.000 usai pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve
IHSG dibuka menguat 24,14 poin atau 0,35 persen ke posisi 7.016,53. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,57 poin atau 0,45 persen ke posisi 1.018,18.
"Dengan sentimen bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak menguat," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Bursa AS semalam ditutup menguat. Nasdaq naik 3,8 persen, S&P500 menguat 2,2 persen, dan DJIA meningkat 1,6 persen.
Penguatan indeks saham utama di Wall Street itu seiring dengan kemajuan negosiasi damai antara Ukraina dan Rusia.
Sementara itu, kemarin The Fed telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, kenaikan suku bunga pertama sejak Desember 2018.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke level 2,19 persen dan indeks dolar AS turun ke level 98,6.
Di sisi lain, pasar komoditas terpantau bergerak bervariasi. Harga minyak naik ke level 95,8 dolar AS per barel dan emas naik menjadi 1.925 dolar AS per troy ons.
Sedangkan harga CPO naik ke level 6.335 ringgit per ton, batubara turun ke level 255 dolar AS per ton, dan nikel turun menjadi 45.590 dolar AS per ton.
Terkait pandemi, terjadi penambahan 13.018 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada Rabu (16/3) kemarin dengan recovery rate 92,7 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 696,06 poin atau 2,7 persen ke 26.458,07, indeks Hang Seng naik 733,56 poin atau 3,65 persen ke 20.821,06, dan Straits Times meningkat 44,05 poin atau 1,34 persen ke 3.334,95.
IHSG dibuka menguat 24,14 poin atau 0,35 persen ke posisi 7.016,53. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,57 poin atau 0,45 persen ke posisi 1.018,18.
"Dengan sentimen bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak menguat," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Bursa AS semalam ditutup menguat. Nasdaq naik 3,8 persen, S&P500 menguat 2,2 persen, dan DJIA meningkat 1,6 persen.
Penguatan indeks saham utama di Wall Street itu seiring dengan kemajuan negosiasi damai antara Ukraina dan Rusia.
Sementara itu, kemarin The Fed telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, kenaikan suku bunga pertama sejak Desember 2018.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke level 2,19 persen dan indeks dolar AS turun ke level 98,6.
Di sisi lain, pasar komoditas terpantau bergerak bervariasi. Harga minyak naik ke level 95,8 dolar AS per barel dan emas naik menjadi 1.925 dolar AS per troy ons.
Sedangkan harga CPO naik ke level 6.335 ringgit per ton, batubara turun ke level 255 dolar AS per ton, dan nikel turun menjadi 45.590 dolar AS per ton.
Terkait pandemi, terjadi penambahan 13.018 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada Rabu (16/3) kemarin dengan recovery rate 92,7 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 696,06 poin atau 2,7 persen ke 26.458,07, indeks Hang Seng naik 733,56 poin atau 3,65 persen ke 20.821,06, dan Straits Times meningkat 44,05 poin atau 1,34 persen ke 3.334,95.