Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein menyatakan hadirnya Unit Siaga "Search and Rescue" (SAR) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sangat bermanfaat bagi masyarakat di wilayah itu.
"Insya Allah sangat bermanfaat sekali keberadaannya. Oleh sebab itu, saya mengucapkan syukur alhamdulillah, mudah-mudahan keberadaan bapak-bapak dari Basarnas di wilayah Banyumas ini terus dapat bekerja dengan baik, dapat mengayomi masyarakat, menolong masyarakat, sehingga masyarakat hatinya tenteram," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Bupati mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Koordinasi SAR Daerah Tahun 2022 yang digelar Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap di Purwokerto.
Baca juga: Hujan ekstrem picu terjadinya banjir di Banyumas
Baca juga: Banjir, arus kendaraan jalur selatan Jateng berangsur normal
Ia mengakui rencana kehadiran Unit Siaga SAR di Banyumas pernah disampaikan oleh Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas.
Menurut dia, pihaknya selanjutnya menindaklanjuti usulan tersebut hingga akhirnya Unit Siaga SAR di Banyumas yang menjadi bagian dari KPP/Basarnas Cilacap itu dapat terwujud dan mulai beroperasi sejak 14 Maret 2022.
Kendati demikian, dia mengaku mendapat masukan jika kondisi gedung di Sokaraja, Kabupaten Banyumas, yang ditempati Unit Siaga SAR belum memadai.
"Bukan tidak memadai, tapi belum memadai. Kalau belum memadai, masih bisa dilakukan upaya agar bisa memadai," katanya.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan bencana alam yang sering terjadi dan dipastikan selalu terjadi setiap tahun adalah tanah longsor, karena kondisi tanahnya merupakan lereng-lereng pegunungan.
Sementara untuk bencana banjir, kata dia, lokasinya sudah dapat dipastikan, antara lain Kecamatan Purwokerto Selatan, Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak.
Selain itu, lanjut dia, di Banyumas juga terdapat sesar Ajibarang, sehingga ketika terjadi gempa bumi, ada beberapa daerah di sekitar sesar tersebut yang terkena dampaknya.
"Oleh karena itu, hadirnya Unit Siaga SAR di Banyumas akan sangat menolong ketika terjadi bencana," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyumas telah berupaya untuk mengurangi risiko bencana, antara lain dengan membuat peta rawan bencana, termasuk membuat kolam retensi untuk pengendalian banjir di Purwokerto Selatan.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Latihan BNPP (Basarnas) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Wurjanto mengatakan rapat koordinasi SAR tersebut, selain untuk menyusun rencana kontijensi, juga sebagai sarana konsolidasi antara Basarnas/KPP Cilacap dan dinas/lembaga yang ada di Kabupaten Banyumas dalam rangka menguatkan kapasitas dan kapabilitas.
"Juga memperkokoh kerja sama dengan para pemangku kepentingan, sekaligus berkontribusi terhadap penguatan Basarnas dalam mewujudkan SAR nasional yang andal, terdepan dan unggul dalam pelayanan jasa SAR di wilayah NKRI pada umumnya dan di wilayah Kabupaten Banyumas pada khususnya," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Banyumas yang telah memberikan fasilitas gedung di Sokaraja untuk dijadikan sebagai kantor Unit Siaga SAR.
Saat ditemui di sela rakor, Wurjanto mengatakan kegiatan pembentukan Unit Siaga SAR dan rakor SAR daerah tersebut merupakan salah satu yang dikerjakan Basarnas dalam rangka membantu setiap ada kejadian kedaruratan yang membutuhkan kehadiran insan SAR yang bisa bekerja dengan cepat.
"Apakah itu kecelakaan pesawat, kecelakaan laut, bencana alam. Kemudian kondisi membahayakan manusia, biasanya orang-orang jatuh di sungai, hanyut, dan lain-lain yang membutuhkan pertolongan untuk penyelamatan, nah itulah tugas-tugas kami," katanya didampingi Kepala KPP/Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya.
Menurut dia, rakor tersebut juga dalam rangka mengoordinasikan Unit Siaga SAR di Banyumas yang masih baru agar pihaknya bisa menindaklanjuti lebih jauh.
Baca juga: Banjir genangi sejumlah wilayah di Banyumas
"Insya Allah sangat bermanfaat sekali keberadaannya. Oleh sebab itu, saya mengucapkan syukur alhamdulillah, mudah-mudahan keberadaan bapak-bapak dari Basarnas di wilayah Banyumas ini terus dapat bekerja dengan baik, dapat mengayomi masyarakat, menolong masyarakat, sehingga masyarakat hatinya tenteram," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Bupati mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Koordinasi SAR Daerah Tahun 2022 yang digelar Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap di Purwokerto.
Baca juga: Hujan ekstrem picu terjadinya banjir di Banyumas
Baca juga: Banjir, arus kendaraan jalur selatan Jateng berangsur normal
Ia mengakui rencana kehadiran Unit Siaga SAR di Banyumas pernah disampaikan oleh Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas.
Menurut dia, pihaknya selanjutnya menindaklanjuti usulan tersebut hingga akhirnya Unit Siaga SAR di Banyumas yang menjadi bagian dari KPP/Basarnas Cilacap itu dapat terwujud dan mulai beroperasi sejak 14 Maret 2022.
Kendati demikian, dia mengaku mendapat masukan jika kondisi gedung di Sokaraja, Kabupaten Banyumas, yang ditempati Unit Siaga SAR belum memadai.
"Bukan tidak memadai, tapi belum memadai. Kalau belum memadai, masih bisa dilakukan upaya agar bisa memadai," katanya.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan bencana alam yang sering terjadi dan dipastikan selalu terjadi setiap tahun adalah tanah longsor, karena kondisi tanahnya merupakan lereng-lereng pegunungan.
Sementara untuk bencana banjir, kata dia, lokasinya sudah dapat dipastikan, antara lain Kecamatan Purwokerto Selatan, Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak.
Selain itu, lanjut dia, di Banyumas juga terdapat sesar Ajibarang, sehingga ketika terjadi gempa bumi, ada beberapa daerah di sekitar sesar tersebut yang terkena dampaknya.
"Oleh karena itu, hadirnya Unit Siaga SAR di Banyumas akan sangat menolong ketika terjadi bencana," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyumas telah berupaya untuk mengurangi risiko bencana, antara lain dengan membuat peta rawan bencana, termasuk membuat kolam retensi untuk pengendalian banjir di Purwokerto Selatan.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Latihan BNPP (Basarnas) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Wurjanto mengatakan rapat koordinasi SAR tersebut, selain untuk menyusun rencana kontijensi, juga sebagai sarana konsolidasi antara Basarnas/KPP Cilacap dan dinas/lembaga yang ada di Kabupaten Banyumas dalam rangka menguatkan kapasitas dan kapabilitas.
"Juga memperkokoh kerja sama dengan para pemangku kepentingan, sekaligus berkontribusi terhadap penguatan Basarnas dalam mewujudkan SAR nasional yang andal, terdepan dan unggul dalam pelayanan jasa SAR di wilayah NKRI pada umumnya dan di wilayah Kabupaten Banyumas pada khususnya," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Banyumas yang telah memberikan fasilitas gedung di Sokaraja untuk dijadikan sebagai kantor Unit Siaga SAR.
Saat ditemui di sela rakor, Wurjanto mengatakan kegiatan pembentukan Unit Siaga SAR dan rakor SAR daerah tersebut merupakan salah satu yang dikerjakan Basarnas dalam rangka membantu setiap ada kejadian kedaruratan yang membutuhkan kehadiran insan SAR yang bisa bekerja dengan cepat.
"Apakah itu kecelakaan pesawat, kecelakaan laut, bencana alam. Kemudian kondisi membahayakan manusia, biasanya orang-orang jatuh di sungai, hanyut, dan lain-lain yang membutuhkan pertolongan untuk penyelamatan, nah itulah tugas-tugas kami," katanya didampingi Kepala KPP/Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya.
Menurut dia, rakor tersebut juga dalam rangka mengoordinasikan Unit Siaga SAR di Banyumas yang masih baru agar pihaknya bisa menindaklanjuti lebih jauh.
Baca juga: Banjir genangi sejumlah wilayah di Banyumas