Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap melakukan pendampingan dan pelatihan kepada para wirausaha pemula dan pelaku UMKM agar bisa mereka mengetahui tentang apa saja yang diperlukan untuk menunjang usaha mereka.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Nugroho Hepi Kuncoro di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa saat ini ada 23.123 pelaku UMKM di bidang kuliner maupun kerajinan batik.

"Oleh karena itu, untuk mendukung pengembangan usaha wirausaha pemula dan UMKM kami menargetkan 200 pelaku dari 23.123 pelaku secara bertahap akan diberikan pelatihan maupun pendampingan," katanya.

Menurut dia, para wirausaha pemula ini akan dilatih tentang manajemennya, teori-teori pemasaran (marketing), dan pembukuannya.

"Jadi, hal tersebut bisa memberikan semangat para wirausaha pemula saat nanti sudah mapan dilevel itu. Setelah itu, yaitu tentang pemasaran daring (marketing online) seperti melalui fasilitasi Brayan Market, Loka Pasar yang dimiliki oleh Dindagkop-UKM Kota Pekalongan," katanya.

Hepi Kuncoro mengatakan sektor kuliner dan perdagangan batik menjadi sektor yang mampu mendorong pemulihan ekonomi daerah di tengah pandemi COVID-19.

Jika dibanding dengan daerah-daerah lain, kata dia, sektor kuliner dan batik di Kota Pekalongan di tengah masa pandemi COVID-19 ikut terdampak tetapi tidak se-ekstrem di daerah lain.

"Para pelaku usaha khususnya di sektor kuliner dan batik sudah terbiasa mengambil sebuah sikap yang cepat terhadap perubahan ini. Saat pandemi, penjualan batik mulai lesu namun pelaku usaha ini bisa langsung muncul ide kreatif untuk menyesuaikannya seperti mengubah produk kain batik menjadi masker maupun pakaian daster," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024