Magelang (ANTARA) - Pemerintah Desa Ketawang, Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bakal mengembangkan wisata desa dengan fokus pada agrowisata.
Kepala Desa Ketawang, Kecamatan Grabag, Sukalir Susanto, di Magelang, Sabtu, mengatakan pengembangan agrowisata tersebut akan memanfaatkan tanah desa seluas dua hektare yang selama ini kurang dimanfaatkan.
Guna mengawali pengembangan wisata tersebut, pihak desa menggelar dialog dengan tema "Ngobrol santai mencari format strategis dalam rangka membangun Desa Ketawang".
Baca juga: Kurangi emisi gas rumah kaca, 5.000 bibit pohon ditanam di lereng Gunung Andong
Dialog yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat tersebut dengan mengundang nara sumber Pembina Lembaga Gerak Pemberdayaan Provinsi Jateng Warsito Ellwein, Ketua Sanggar Maos Tradisi Ari Sujito, dan Ketua Yayasan Gerakan Ekonomi Kerakyatan Nusantara Revi Priyosohusodo.
"Melalui dialog santai ini, kami ingin mencari masukan dari para narasumber bagaimana format yang tepat dalam pengembangan desa wisata sehingga potensi yang ada bisa dikembangkan untuk menyejahterakan masyarakat," katanya.
Ia menyebutkan sesuai rencana dalam pengembangan agro wisata tersebut akan dibangun kolam renang anak dan pasar desa.
Menanggapi rencana Desa Ketawang tersebut, Warsito Ellwein menyampaikan pihak desa sebaiknya jangan hanya mengembangkan agrowisata yang biasa-biasa saja, apalagi sudah ada di tempat lain.
"Sebaiknya juga mengembangkan wisata ternak, yang kelihatannya sesuai dengan kondisi alam di sini dan belum banyak yang mengembangkannya," katanya.
Menurut dia dalam wisata ternak tersebut tempatnya dibuat bersih dan indah, antara lain di sekelilingnya ada taman bunga dan kandang ternak dicat sehingga kelihatan menarik.
"Ada kandang ayam, kandang kambing dan ternak lainnya, tetapi kandangnya seperti taman, ada bunganya dan baunya harum. Kandangnya dicat itu akan jadi bagus, ini simpel tetapi belum pernah ada. Hal itu bisa menarik orang datang ke sini, jadi harus ada kreativitas yang di desa lain tidak ada," katanya.
Ia menyampaikan dalam pengembangan pariwisata, masyarakat di sini juga harus sadar wisata dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya.
Baca juga: Polres Magelang Kota menanam pohon langka di puncak Gunung Tidar
Kepala Desa Ketawang, Kecamatan Grabag, Sukalir Susanto, di Magelang, Sabtu, mengatakan pengembangan agrowisata tersebut akan memanfaatkan tanah desa seluas dua hektare yang selama ini kurang dimanfaatkan.
Guna mengawali pengembangan wisata tersebut, pihak desa menggelar dialog dengan tema "Ngobrol santai mencari format strategis dalam rangka membangun Desa Ketawang".
Baca juga: Kurangi emisi gas rumah kaca, 5.000 bibit pohon ditanam di lereng Gunung Andong
Dialog yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat tersebut dengan mengundang nara sumber Pembina Lembaga Gerak Pemberdayaan Provinsi Jateng Warsito Ellwein, Ketua Sanggar Maos Tradisi Ari Sujito, dan Ketua Yayasan Gerakan Ekonomi Kerakyatan Nusantara Revi Priyosohusodo.
"Melalui dialog santai ini, kami ingin mencari masukan dari para narasumber bagaimana format yang tepat dalam pengembangan desa wisata sehingga potensi yang ada bisa dikembangkan untuk menyejahterakan masyarakat," katanya.
Ia menyebutkan sesuai rencana dalam pengembangan agro wisata tersebut akan dibangun kolam renang anak dan pasar desa.
Menanggapi rencana Desa Ketawang tersebut, Warsito Ellwein menyampaikan pihak desa sebaiknya jangan hanya mengembangkan agrowisata yang biasa-biasa saja, apalagi sudah ada di tempat lain.
"Sebaiknya juga mengembangkan wisata ternak, yang kelihatannya sesuai dengan kondisi alam di sini dan belum banyak yang mengembangkannya," katanya.
Menurut dia dalam wisata ternak tersebut tempatnya dibuat bersih dan indah, antara lain di sekelilingnya ada taman bunga dan kandang ternak dicat sehingga kelihatan menarik.
"Ada kandang ayam, kandang kambing dan ternak lainnya, tetapi kandangnya seperti taman, ada bunganya dan baunya harum. Kandangnya dicat itu akan jadi bagus, ini simpel tetapi belum pernah ada. Hal itu bisa menarik orang datang ke sini, jadi harus ada kreativitas yang di desa lain tidak ada," katanya.
Ia menyampaikan dalam pengembangan pariwisata, masyarakat di sini juga harus sadar wisata dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya.
Baca juga: Polres Magelang Kota menanam pohon langka di puncak Gunung Tidar