Solo (ANTARA) - Bank Indonesia optimistis ekonomi global akan pulih secara seimbang, meski hingga saat ini pandemi COVID-19 belum usai menyerang berbagai negara.
"Semua memang sedang mengatasi Omicron, memang mengalami gangguan supply chain (rantai pasok), namun berbagai negara ini akan segera membaik," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pada Webinar Outlook Ekonomi dan Bisnis 2022 di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Meski diperkirakan pada tahun ini pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat menjadi 4,4 persen dari 5,4 persen pada tahun lalu, Perry Warjiyo mengatakan untuk harga komoditas diperkirakan akan tetap tinggi.
Baca juga: Erick perkirakan RI jadi negara ekonomi terkuat ke-4 di dunia
"Bagi pelaku ekspor ini peluang, yang harus diatasi masalah supply chain. Kinerja ekspor ini akan mendorong ekonomi secara nasional maupun daerah. Harga komoditas membaik, mari manfaat peluang itu," kata Gubernur BI itu.
Terkait hal tersebut, ia juga berharap kepada seluruh pihak untuk ikut terlibat dalam memperbaiki iklim investasi di dalam negeri. Dengan demikian, produktivitas akan membaik.
"Ekonomi global akan membaik secara merata, itu peluang bagi kita," ujar Perry Warjiyo.
Di sisi lain, menurut dia, ekonomi dalam negeri pada tahun ini akan membaik dan mengalami peningkatan dari 3,2-4 persen pada tahun lalu menjadi 4,7-5,5 persen pada tahun ini.
"Dalam hal ini sumber ekonomi akan lebih merata. Tahun lalu konsumsi ekonomi belum naik, untuk tahun ini diperkirakan akan tumbuh 4,3-5,1 persen," kata Perry Warjiyo.
Sementara itu dari sisi UMKM, kata dia, pemerintah termasuk BI juga terus meningkatkan kapasitas pelaku usaha.
"Saya selalu pakai produk UMKM, seperti batik, tenun. Dalam hal ini BI melakukan pembinaan, kami membentuk klasterisasi, untuk petani ada Gapoktan, untuk UMKM ada kelompok UMKM. Tujuannya adalah untuk meningkatkan skala ekonomi, peningkatan kapasitas," kata Perry Warjiyo.
Dari sisi pemasaran, selain mendorong pelaku UMKM memanfaatkan pemasaran digital, pihaknya juga aktif membawa produk batik ke berbagai pameran di luar negeri.
"UMKM Jateng kami bawa ke Osaka, ke Singapura. Setiap tahun kami menggelar Karya Kreatif Indonesia. Di sisi lain, UMKM perlu merambah kemampuan kewirausahaan, baik produksi, pemasaran, keuangan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Baca juga: Krisis global harus jadi ruang pembelajaran menuju perbaikan ekonomi 2022
Baca juga: Presidensi G20 bisa jadi "booster" pertumbuhan ekonomi
"Semua memang sedang mengatasi Omicron, memang mengalami gangguan supply chain (rantai pasok), namun berbagai negara ini akan segera membaik," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pada Webinar Outlook Ekonomi dan Bisnis 2022 di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Meski diperkirakan pada tahun ini pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat menjadi 4,4 persen dari 5,4 persen pada tahun lalu, Perry Warjiyo mengatakan untuk harga komoditas diperkirakan akan tetap tinggi.
Baca juga: Erick perkirakan RI jadi negara ekonomi terkuat ke-4 di dunia
"Bagi pelaku ekspor ini peluang, yang harus diatasi masalah supply chain. Kinerja ekspor ini akan mendorong ekonomi secara nasional maupun daerah. Harga komoditas membaik, mari manfaat peluang itu," kata Gubernur BI itu.
Terkait hal tersebut, ia juga berharap kepada seluruh pihak untuk ikut terlibat dalam memperbaiki iklim investasi di dalam negeri. Dengan demikian, produktivitas akan membaik.
"Ekonomi global akan membaik secara merata, itu peluang bagi kita," ujar Perry Warjiyo.
Di sisi lain, menurut dia, ekonomi dalam negeri pada tahun ini akan membaik dan mengalami peningkatan dari 3,2-4 persen pada tahun lalu menjadi 4,7-5,5 persen pada tahun ini.
"Dalam hal ini sumber ekonomi akan lebih merata. Tahun lalu konsumsi ekonomi belum naik, untuk tahun ini diperkirakan akan tumbuh 4,3-5,1 persen," kata Perry Warjiyo.
Sementara itu dari sisi UMKM, kata dia, pemerintah termasuk BI juga terus meningkatkan kapasitas pelaku usaha.
"Saya selalu pakai produk UMKM, seperti batik, tenun. Dalam hal ini BI melakukan pembinaan, kami membentuk klasterisasi, untuk petani ada Gapoktan, untuk UMKM ada kelompok UMKM. Tujuannya adalah untuk meningkatkan skala ekonomi, peningkatan kapasitas," kata Perry Warjiyo.
Dari sisi pemasaran, selain mendorong pelaku UMKM memanfaatkan pemasaran digital, pihaknya juga aktif membawa produk batik ke berbagai pameran di luar negeri.
"UMKM Jateng kami bawa ke Osaka, ke Singapura. Setiap tahun kami menggelar Karya Kreatif Indonesia. Di sisi lain, UMKM perlu merambah kemampuan kewirausahaan, baik produksi, pemasaran, keuangan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Baca juga: Krisis global harus jadi ruang pembelajaran menuju perbaikan ekonomi 2022
Baca juga: Presidensi G20 bisa jadi "booster" pertumbuhan ekonomi