Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah menyebutkan ada tambahan satu kasus aktif baru COVID-19 di wilayahnya, menjadi lima orang pasien sehingga secara akumulasi totalnya 24.607 kasus.

"Kami ada tambahan satu kasus aktif baru COVID-19, asal Banyudono Boyolali, pada Rabu (26/1) malam, sehingga total akumulasi menjadi 24.607 kasus, kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, di Boyolali, Kamis.

Menurut Puji Astuti dengan ketambahan satu pasien tersebut sehingga kasus aktif COVID-19 di Boyolali menjadi lima pasien yang semuanya menjalani isolasi mandiri karena masuk orang tanpa gejala (OTG). Sedangkan, pasien yang dirawat di rumah sakit dan isolasi terpusat tidak ada.

Baca juga: Kasus naik, Bupati Banyumas ingatkan masyarakat taat prokes

Warga yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Boyolali sebanyak 23.190 kasus atau sekitar 94,2 persen dan angka kematian karena terpapar virus sebanyak 1.412 kasus atau sekitar 5,7 persen.

Boyolali kini masuk zona risiko rendah dengan skor Indeks kesehatan masyarakat COVID-19 pada angka 2,45 dan masuk kriteria pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.

Selain itu, Dinkes Kabupaten Boyolali juga terus gencar melakukan percepatan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun yang realisasinya dosis pertama sekarang mencapai 99.302 sasaran atau 103,7 persen dari total target 95.713 sasaran.

"Vaksinasi anak kini sudah memasuki dosis kedua dengan capaian 36.294 sasaran atau sekitar 37,9 persen dari total target 95.713 sasaran. Kami berharap vaksinasi anak bisa selesai pada akhir Januari ini," katanya.

Vaksinasi secara keseluruhan di Boyolali dosis pertama sudah mencapai 843.868 sasaran atau sekitar 100,97 persen dari total target 835.772 sasaran, dosis kedua 703.590 sasaran atau 84,18 persen, dan dosis ketiga 10.910 sasaran atau 0,31 persen.

Untuk vaksinasi lansia di Boyolali dosis satu mencapai 92.272 sasaran atau 77,76 persen dari total target 118.670 sasaran, dosis kedua 74.980 sasaran atau 63,18 persen, dan dosis ketiga 368 sasaran atau 0,31 persen.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau masyarakat meski sudah divaksin tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan terutama saat beraktivitas di luar rumah dengan memakai masker, sering mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas (5M) untuk mencegah penularan varian Omicron di wilayahnya.

"Kami pantau soal penyebaran varian baru Omicron di wilayah Boyolali belum terdeteksi. Kami berharap Omicron tidak sampai di Boyolali dan pandemi segera selesai," katanya. 

Baca juga: 10 orang kontak erat Bupati Sleman positif COVID-19
Baca juga: Temanggung prioritaskan warga lansia- pelayan publik dapat vaksinasi penguat

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024