Solo (ANTARA) - Penyedia jasa pembayaran berbasis server LinkAja mendorong digitalisasi di lingkungan kampus, salah satunya di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Direktur Operasi LinkAja Widjayanto melalui daring, Jumat mengatakan kerja sama tersebut merupakan komitmen untuk mewujudkan inklusi keuangan di berbagai sektor ekosistem Indonesia yang dilakukan secara progresif.
"Kali ini LinkAja menghadirkan transformasi digital di sektor pendidikan dengan menghadirkan solusi pembayaran di UNS. Sebuah kerja sama strategis yang menghadirkan kemudahan layanan transaksi, serta inovasi keuangan digital untuk dapat memberikan manfaat luas khususnya bagi civitas akademika UNS," katanya.
Ia mengatakan LinkAja berkomitmen menjadi mitra digitalisasi pembayaran berbagai kegiatan di UNS melalui aplikasi LinkAja di antaranya pembayaran asrama mahasiswa, pendaftaran mahasiswa baru, SPP Fakultas, penyaluran dana beasiswa dan dosen, hingga
pembayaran fasilitas kesehatan kampus.
"Dalam hal ini kami juga ikut mendukung transaksi pembayaran nontunai di lingkungan UNS melalui QRIS bagi para UMKM binaan UNS, Hotel UNS Inn, pembayaran di Lazis UNS hingga pengisian bahan bakar di SPBU Modular UNS yang dapat digunakan oleh seluruh civitas akademika UNS," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, hingga saat ini LinkAja sudah memberikan kemudahan bagi lebih dari 80 juta pengguna terdaftar melalui ekosistem digital. Ia mengatakan saat ini LinkAja memiliki lebih dari 1,5 juta merchant lokal, lebih dari 400.000 merchant nasional, 30 moda transportasi, lebih dari 790 pasar tradisional, lebih dari 13.000 online marketplace dan lebih dari 500 mitra pendidikan.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UNS Jamal Wiwoho berharap kolaborasi dan sinergi antara UNS dengan layanan keuangan LinkAja dapat memperluas ekosistem digital di lingkungan kampus tersebut.
"Selain itu, melalui program unggulan yang dimiliki oleh LinkAja antara lain seperti Institut Pintar Apa2Bisa, LinkAja berbagi Ilmu, dan Pojok Edukasi dapat bermanfaat untuk mengedukasi sekaligus membekali para mahasiswa agar memiliki kemampuan-kemampuan dalam menguasai ilmu transaksi digital, sehingga para lulusannya memiliki kompetensi dan kesiapan yang baik," katanya.
Direktur Operasi LinkAja Widjayanto melalui daring, Jumat mengatakan kerja sama tersebut merupakan komitmen untuk mewujudkan inklusi keuangan di berbagai sektor ekosistem Indonesia yang dilakukan secara progresif.
"Kali ini LinkAja menghadirkan transformasi digital di sektor pendidikan dengan menghadirkan solusi pembayaran di UNS. Sebuah kerja sama strategis yang menghadirkan kemudahan layanan transaksi, serta inovasi keuangan digital untuk dapat memberikan manfaat luas khususnya bagi civitas akademika UNS," katanya.
Ia mengatakan LinkAja berkomitmen menjadi mitra digitalisasi pembayaran berbagai kegiatan di UNS melalui aplikasi LinkAja di antaranya pembayaran asrama mahasiswa, pendaftaran mahasiswa baru, SPP Fakultas, penyaluran dana beasiswa dan dosen, hingga
pembayaran fasilitas kesehatan kampus.
"Dalam hal ini kami juga ikut mendukung transaksi pembayaran nontunai di lingkungan UNS melalui QRIS bagi para UMKM binaan UNS, Hotel UNS Inn, pembayaran di Lazis UNS hingga pengisian bahan bakar di SPBU Modular UNS yang dapat digunakan oleh seluruh civitas akademika UNS," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, hingga saat ini LinkAja sudah memberikan kemudahan bagi lebih dari 80 juta pengguna terdaftar melalui ekosistem digital. Ia mengatakan saat ini LinkAja memiliki lebih dari 1,5 juta merchant lokal, lebih dari 400.000 merchant nasional, 30 moda transportasi, lebih dari 790 pasar tradisional, lebih dari 13.000 online marketplace dan lebih dari 500 mitra pendidikan.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UNS Jamal Wiwoho berharap kolaborasi dan sinergi antara UNS dengan layanan keuangan LinkAja dapat memperluas ekosistem digital di lingkungan kampus tersebut.
"Selain itu, melalui program unggulan yang dimiliki oleh LinkAja antara lain seperti Institut Pintar Apa2Bisa, LinkAja berbagi Ilmu, dan Pojok Edukasi dapat bermanfaat untuk mengedukasi sekaligus membekali para mahasiswa agar memiliki kemampuan-kemampuan dalam menguasai ilmu transaksi digital, sehingga para lulusannya memiliki kompetensi dan kesiapan yang baik," katanya.