Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap menerapkan sistem manajemen pengamanan terpadu dengan tata kelola yang memadai sesuai standar pengamanan obyek vital nasional (obvitnas).
Hal itu diungkapkan Pejabat Sementara (Pjs) General Manager PT KPI RU IV Didik Subagyo di hadapan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto dalam kunjungan kerja di Gedung Patra Graha, Cilacap, Kamis (13/1).
Didik menjelaskan sebagai unit pengolahan terbesar dari enam unit kilang Pertamina di Indonesia, RU IV bernilai strategis karena menyuplai 34 persen kebutuhan BBM nasional atau sekitar 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
"Dengan kapasitas produksi sebesar 348 ribu barrel per hari, sistem manajemen pengamanan yang diterapkan sesuai dengan potensi yang ada di dalam setiap pengelolaan proses bisnis kami," imbuhnya.
Sementara itu dalam paparannya, Manager Health Safety Security and Environment (HSSE) RU IV Hartanto menjelaskan detail overview pengamanan, termasuk pengamanan sarana dan fasilitas penerimaan bahan baku dan distribusi produk, serta mekanisme patroli area kilang.
Baca juga: Pertamina Cilacap gelar Annual Employee Award (AEA) 2022 untuk pekerja terbaik
"Kami menjalin kerjasama dengan TNI dari Kodim 0703/Cilacap, Pangkalan TNI Angkatan Laut, maupun Polres Cilacap. Secara berkala kami menjadwalkan audit evaluasi sistem manajemen pengamanan tersebut," katanya.
Dalam tanggapannya, Mayjen TNI Rudianto mendorong peningkatan teknologi pengamanan di internal RU IV seperti teknologi pengamanan anti drone yang sudah diterapkan di berbagai negara maju.
"Selain pengamanan berbasis teknologi, kewaspadaan juga perlu ditingkatkan, apalagi ini objek vital nasional," ujarnya.
Ia mengharapkan kerja sama institusi pengamanan seperti TNI, baik Kodim maupun Lanal dan Polri maupun sebagai penangkal, penindak, dan pemulih di bidang pertahanan agar dapat bersinergi mengamankan Pertamina.
"Together we can, menyatu dengan masyarakat. Demikian juga dengan Pertamina melalui program CSR dapat menjadikan masyarakat sebagai pengganda, sehingga rakyat benteng pertahanan bagi Pertamina, karena muncul di benak mereka rasa memiliki," pesan Pagdam.
Dalam kesempatan itu juga dihadiri Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji; Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel (Inf) Dwi Lagan Safrudin, Dandim 0703/Cilacap Letkol (Inf) Andi Afandi, dan Ketua DPRD Kabupaten Cilacap Taufik Nurhidayat.
Baca juga: Pertamina harapkan pelatihan las listrik 6G pembuka masa depan pemuda Cilacap
Baca juga: Tancap gas program digitalisasi, PT KPI Unit Cilacap miliki Strategic Command Center
Hal itu diungkapkan Pejabat Sementara (Pjs) General Manager PT KPI RU IV Didik Subagyo di hadapan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto dalam kunjungan kerja di Gedung Patra Graha, Cilacap, Kamis (13/1).
Didik menjelaskan sebagai unit pengolahan terbesar dari enam unit kilang Pertamina di Indonesia, RU IV bernilai strategis karena menyuplai 34 persen kebutuhan BBM nasional atau sekitar 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
"Dengan kapasitas produksi sebesar 348 ribu barrel per hari, sistem manajemen pengamanan yang diterapkan sesuai dengan potensi yang ada di dalam setiap pengelolaan proses bisnis kami," imbuhnya.
Sementara itu dalam paparannya, Manager Health Safety Security and Environment (HSSE) RU IV Hartanto menjelaskan detail overview pengamanan, termasuk pengamanan sarana dan fasilitas penerimaan bahan baku dan distribusi produk, serta mekanisme patroli area kilang.
Baca juga: Pertamina Cilacap gelar Annual Employee Award (AEA) 2022 untuk pekerja terbaik
"Kami menjalin kerjasama dengan TNI dari Kodim 0703/Cilacap, Pangkalan TNI Angkatan Laut, maupun Polres Cilacap. Secara berkala kami menjadwalkan audit evaluasi sistem manajemen pengamanan tersebut," katanya.
Dalam tanggapannya, Mayjen TNI Rudianto mendorong peningkatan teknologi pengamanan di internal RU IV seperti teknologi pengamanan anti drone yang sudah diterapkan di berbagai negara maju.
"Selain pengamanan berbasis teknologi, kewaspadaan juga perlu ditingkatkan, apalagi ini objek vital nasional," ujarnya.
Ia mengharapkan kerja sama institusi pengamanan seperti TNI, baik Kodim maupun Lanal dan Polri maupun sebagai penangkal, penindak, dan pemulih di bidang pertahanan agar dapat bersinergi mengamankan Pertamina.
"Together we can, menyatu dengan masyarakat. Demikian juga dengan Pertamina melalui program CSR dapat menjadikan masyarakat sebagai pengganda, sehingga rakyat benteng pertahanan bagi Pertamina, karena muncul di benak mereka rasa memiliki," pesan Pagdam.
Dalam kesempatan itu juga dihadiri Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji; Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel (Inf) Dwi Lagan Safrudin, Dandim 0703/Cilacap Letkol (Inf) Andi Afandi, dan Ketua DPRD Kabupaten Cilacap Taufik Nurhidayat.
Baca juga: Pertamina harapkan pelatihan las listrik 6G pembuka masa depan pemuda Cilacap
Baca juga: Tancap gas program digitalisasi, PT KPI Unit Cilacap miliki Strategic Command Center