Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta seluruh warganya mewaspadai dampak peningkatan curah hujan, termasuk kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi.

"Masyarakat Kabupaten Purbalingga agar senantiasa berhati-hati dan waspada, terlebih dalam menghadapi cuaca yang akhir-akhir ini tidak menentu," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin.

Dia menekankan pentingnya peningkatan upaya mitigasi untuk mengurangi dampak bencana. "Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana," katanya.

Baca juga: BPBD Banjarnegara siapkan upaya strategis mitigasi bencana

Bupati mengatakan bahwa organisasi-organisasi perangkat daerah terkait sudah menyiagakan personel dan peralatan pendukung upaya penanganan dampak bencana.

"Kesiapsiagaan terus diperkuat baik dari sisi personel maupun juga peralatan pendukung dalam rangka mendukung upaya mitigasi bencana," katanya.

Bupati juga mengatakan bahwa dia baru saja meninjau jembatan penghubung Desa Maribaya dengan Desa Adiarsa yang rusak karena tidak mampu menahan luapan air Sungai Kuning saat hujan turun. 

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun jembatan putus ini telah mengakibatkan akses warga di dua desa menjadi terhambat," katanya.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie juga mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat hujan dengan intensitas tinggi turun dalam waktu lama.

"Waspada bila terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama, yaitu di atas 30 menit, karena dikhawatirkan dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin kencang," katanya.

Ia mengatakan, menurut prakiraan BMKG curah hujan di sebagian wilayah di Jawa Tengah akan meningkat hingga beberapa hari ke depan.

"Karena itu, jika memungkinkan maka warga dapat melakukan sejumlah upaya antisipasi, misalkan segera memangkas cabang-cabang pohon yang rawan patah atau tumbang, selain itu perlu membersihkan selokan dari sampah-sampah yang menghambat saluran drainase agar tidak terjadi genangan," katanya.

Baca juga: Pakar: Mitigasi banjir perlu dijadikan program prioritas pada 2022

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024