Purwokerto (ANTARA) - Truk tangki yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bukan bermuatan solar, kata Area Manager Communication Relations and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho.

"Sehubungan dengan pemberitaan kejadian kecelakaan lalu lintas truk tangki minyak pada Senin, 3 Januari 2022, sekitar pukul 11.45 WIB, di Jalan Raya Maos-Sampang, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, bersama ini kami sampaikan klarifikasi bahwa truk tangki yang mengalami laka lantas tersebut bukan merupakan truk tangki yang membawa bahan bakar minyak (BBM) jenis solar seperti yang telah dimuat beberapa media," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Ia mengatakan truk tangki yang mengalami kecelakaan tersebut bermuatan minyak fame (sawit) dan bukan merupakan armada milik Pertamina maupun yang terafiliasi Pertamina.

Menurut dia, truk tangki tersebut merupakan armada milik PT Pusaka Putra Perkasa (transporter dari PT Wilmar, red.) yang akan menyuplai fame sebagai bahan campuran untuk biofuel ke Fuel Terminal (TBBM) Maos PT Pertamina Patra Niaga.

"Meski truk tangki milik supplier (pemasok, red.) dan bukan merupakan truk tangki Pertamina atau afiliasi Pertamina, dapat disampaikan bahwa PT Pertamina Patra Niaga juga menurunkan mobil derek dan personel untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan jalan dari tumpahan minyak fame," kata Brasto.

Kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Maos Kidul (Jalan Raya Maos-Sampang, red.), Desa Maos Kidul, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Senin (3/1), yang melibatkan truk tangki tersebut mengakibatkan dua pengendara sepeda motor meninggal dunia dan satu orang lainnya mengalami luka berat.

Evakuasi terhadap tiga korban kecelakaan tersebut melibatkan personel Basarnas Cilacap dan instansi terkait lainnya karena seluruh korban terjepit truk tangki yang terguling. 
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024