Purwokerto (ANTARA) - Dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Prima Kusumastuti, Sp.KJ mengingatkan bahwa seorang individu harus tetap berfikir positif saat resolusinya tidak tercapai guna menjaga kesejahteraan psikis.
"Berfikir positif dan menerima kekecewaan adalah langkah pertama yang bisa dilakukan ketika resolusi lama kita tidak tercapai," katanya ketika dihubungi dari Purwokerto, Jawa Tengah, Senin.
Psikiater yang praktik di RSUD Blora, Jawa Tengah, ini menjelaskan seorang individu juga perlu menanamkan dalam dirinya harapan lama yang tidak tercapai bisa jadi merupakan kesempatan baru yang lebih baik, yang sebelumnya tidak pernah diduga.
Dia menambahkan, tahun baru biasanya identik dengan harapan baru bagi seorang individu.
"Sebelum membuat harapan baru, biasanya seseorang otomatis mengingat harapan lama, ada yang sudah tercapai dan ada yang belum atau tidak tercapai. Beberapa orang seringkali merasa kecewa ketika resolusi di tahun sebelumnya tidak tercapai. Kekecewaan merupakan rasa tidak nyaman yang menjadi bagian dari kehidupan. Semakin menyangkal rasa tidak nyaman, semakin sulit menghilangkannya," katanya.
Karena itu, kata dia, menerima kekecewaan adalah langkah pertama yang bisa dilakukan ketika resolusi lama tidak tercapai.
"Langkah selanjutnya harus mencoba bersikap ramah terhadap diri sendiri. Tulis hal-hal baik yang terjadi selama satu tahun terakhir walaupun itu hal kecil sekalipun. Itu akan membantu ingatan," katanya.
Selain itu, kata dia, perlu juga mendokumentasikan hal baik yang terlupakan, yang ternyata terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Ketika seorang individu sudah bisa berdamai dengan kekecewaan dirinya, maka perlu evaluasi dan temukan pelajaran yang diambil ketika harapan tidak tercapai," katanya.
Setelah itu, seseorang bisa memetakan resolusi baru. Bisa dengan cara melanjutkan resolusi yang lama ataupun membuat resolusi baru yang lebih realistis.
"Jika resolusi baru terasa berat untuk dicapai, rencana bisa di susun ulang menjadi rencana-rencana kecil dan sederhana sehingga seseorang bisa melihat bahwa hal tersebut lebih mungkin untuk dilakukan. Jika perlu, bisa dipecah menjadi rencana bulanan, mingguan, bahkan harian," katanya.
Hal tersebut, kata dia, akan membuat seseorang merasa lebih tenang menjalani hidup dan tidak merasa bahwa target yang dicapai di tahun-tahun ke depan merupakan beban berat yang besar.
"Dengan begitu, seseorang juga bisa mencapai resolusi baru dengan langkah-langkah kecil yang ringan dan tanpa kecemasan," katanya.
"Berfikir positif dan menerima kekecewaan adalah langkah pertama yang bisa dilakukan ketika resolusi lama kita tidak tercapai," katanya ketika dihubungi dari Purwokerto, Jawa Tengah, Senin.
Psikiater yang praktik di RSUD Blora, Jawa Tengah, ini menjelaskan seorang individu juga perlu menanamkan dalam dirinya harapan lama yang tidak tercapai bisa jadi merupakan kesempatan baru yang lebih baik, yang sebelumnya tidak pernah diduga.
Dia menambahkan, tahun baru biasanya identik dengan harapan baru bagi seorang individu.
"Sebelum membuat harapan baru, biasanya seseorang otomatis mengingat harapan lama, ada yang sudah tercapai dan ada yang belum atau tidak tercapai. Beberapa orang seringkali merasa kecewa ketika resolusi di tahun sebelumnya tidak tercapai. Kekecewaan merupakan rasa tidak nyaman yang menjadi bagian dari kehidupan. Semakin menyangkal rasa tidak nyaman, semakin sulit menghilangkannya," katanya.
Karena itu, kata dia, menerima kekecewaan adalah langkah pertama yang bisa dilakukan ketika resolusi lama tidak tercapai.
"Langkah selanjutnya harus mencoba bersikap ramah terhadap diri sendiri. Tulis hal-hal baik yang terjadi selama satu tahun terakhir walaupun itu hal kecil sekalipun. Itu akan membantu ingatan," katanya.
Selain itu, kata dia, perlu juga mendokumentasikan hal baik yang terlupakan, yang ternyata terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Ketika seorang individu sudah bisa berdamai dengan kekecewaan dirinya, maka perlu evaluasi dan temukan pelajaran yang diambil ketika harapan tidak tercapai," katanya.
Setelah itu, seseorang bisa memetakan resolusi baru. Bisa dengan cara melanjutkan resolusi yang lama ataupun membuat resolusi baru yang lebih realistis.
"Jika resolusi baru terasa berat untuk dicapai, rencana bisa di susun ulang menjadi rencana-rencana kecil dan sederhana sehingga seseorang bisa melihat bahwa hal tersebut lebih mungkin untuk dilakukan. Jika perlu, bisa dipecah menjadi rencana bulanan, mingguan, bahkan harian," katanya.
Hal tersebut, kata dia, akan membuat seseorang merasa lebih tenang menjalani hidup dan tidak merasa bahwa target yang dicapai di tahun-tahun ke depan merupakan beban berat yang besar.
"Dengan begitu, seseorang juga bisa mencapai resolusi baru dengan langkah-langkah kecil yang ringan dan tanpa kecemasan," katanya.