Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melepas ekspor perdana produk hasil program Technolink berupa barang konsumsi ke sejumlah negara.

"Saya berharap makin banyak UMKM Surakarta yang tergerak untuk meningkatkan kualitasnya dan menunjukkan mutu barang asli Surakarta yang berdaya saing sehingga bisa diterima di luar negeri," katanya di sela pelepasan ekspor di Halaman Balai Kota Surakarta, Senin.

Technolink sendiri bertujuan untuk membuka, mendekatkan akses pembiayaan, akses pasar, akses digitalisasi, dan akses modal bagi pelaku UMKM.

Baca juga: Pasar ekspor kayu di Solo mulai menggeliat

Ia mengatakan beberapa negara tujuan ekspor tersebut di antaranya Taiwan, Thailand, Jepang, Qatar, Singapura, Oman, dan Brunei Darussalam. Terkait hal itu, pihaknya memberikan apresiasi dengan harapan kegiatan tersebut bisa memicu pemulihan ekonomi dan pengembangan produk UMKM untuk dikenalkan dan dipasarkan ke luar negeri.

Ia juga berupaya mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Kota Surakarta untuk bisa naik kelas.

"UMKM di Kota Surakarta diharapkan bisa melebarkan sayap hingga bisa menembus ekspor ke mancanegara. Saya ingin UMKM di Kota Surakarta bisa dinikmati produknya hingga ke luar negeri dengan berbagai cara, salah satunya dengan berbagai permintaan dari para diaspora Indonesia yang ingin tetap menikmati produk asal tanah air," katanya.

Sementara itu, sebagai upaya lain untuk pemulihan ekonomi, dikatakannya, saat ini Pemkot Surakarta mulai membuka diri untuk menyelenggarakan sejumlah event, termasuk mengadakan Solo Great Sale (SGS) dan talkshow Technolink.

Sementara itu, perwakilan Angkasa Pura Logistic Sapto Aji CP yang menangani distribusi dan ekspor produk UMKM Kota Surakarta mengatakan permintaan barang dari para Diaspora Indonesia merupakan tindak lanjut dari kegiatan Technolink Solo Bergerak Untuk Indonesia Tangguh yang membuka akses pasar untuk UMKM yang ingin melakukan ekspor melalui pelatihan balai ekspor.

"Kami salurkan dan bantu ekspor semua produk UMKM Solo sehingga bisa dikenal dan digunakan produk asli mereka di luar negeri, salah satunya lewat Diaspora Indonesia di berbagai negara," katanya.

Baca juga: Pelaku UMKM didorong segera lakukan ekspor
Baca juga: Tambi Wonosobo ekspor teh Rp16,25 miliar

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024