Semarang (ANTARA) -
"Program Desa Sejahtera ini sangat tepat untuk mengurangi jumlah masyarakat miskin yang ada di Jawa Tengah, khususnya di daerah-daerah yang tingkat kemiskinannya ekstrem," katanya di Semarang, Rabu.
Wagub menjelaskan bahwa Program Desa Sejahtera ini antara lain melakukan pelatihan ekonomi dan keterampilan usaha bagi kelompok perempuan di tingkat desa.
"Desa yang bisa memenuhi prasarana dasar dan bisa menyejahterakan masyarakatnya. Program yang bertujuan untuk mewujudkan desa sejahtera dan mandiri itu, sudah menjadi program BKOW sejak tiga tahun terakhir, tapi baru terealisasi pada 2021," katanya.
Baca juga: Jateng kebut pemasangan listrik gratis di daerah kemiskinan ekstrem
Pemprov Jateng juga melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan bantuan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua akibat terdampak pandemi COVID-19, serta menggandeng Baznas Jateng membantu pemugaran rumah tidak layak huni, serta pelatihan keterampilan wirausaha.
"Dengan adanya Program Desa Sejahtera yang diinisiasi oleh BKOW ini, kami harapkan tidak butuh waktu lama bisa mengentaskan desa miskin kawasan miskin ekstrem yang ada di Jateng," katanya.
Pemprov Jateng, lanjut Wagub, mendapat perintah dari Wakil Presiden Maruf Amin untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem di lima daerah di provinsi setempat.
Kelima daerah itu adalah Kabupaten Pemalang, Banyumas, Banjarnegara, Brebes, dan Kebumen, demikian Taj Yasin Maimoen.
Baca juga: Program "CSR" do Jateng didorong sasar lima kabupaten kemiskinan ekstrem
Baca juga: 46.818 warga miskin di Banyumas diusulkan dapat bantuan Rp300.000
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebut Program Desa Sejahtera yang digagas Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) bisa mengurangi angka kemiskinan yang masih tinggi di daerah itu.
"Program Desa Sejahtera ini sangat tepat untuk mengurangi jumlah masyarakat miskin yang ada di Jawa Tengah, khususnya di daerah-daerah yang tingkat kemiskinannya ekstrem," katanya di Semarang, Rabu.
Wagub menjelaskan bahwa Program Desa Sejahtera ini antara lain melakukan pelatihan ekonomi dan keterampilan usaha bagi kelompok perempuan di tingkat desa.
"Desa yang bisa memenuhi prasarana dasar dan bisa menyejahterakan masyarakatnya. Program yang bertujuan untuk mewujudkan desa sejahtera dan mandiri itu, sudah menjadi program BKOW sejak tiga tahun terakhir, tapi baru terealisasi pada 2021," katanya.
Baca juga: Jateng kebut pemasangan listrik gratis di daerah kemiskinan ekstrem
Pemprov Jateng juga melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan bantuan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua akibat terdampak pandemi COVID-19, serta menggandeng Baznas Jateng membantu pemugaran rumah tidak layak huni, serta pelatihan keterampilan wirausaha.
"Dengan adanya Program Desa Sejahtera yang diinisiasi oleh BKOW ini, kami harapkan tidak butuh waktu lama bisa mengentaskan desa miskin kawasan miskin ekstrem yang ada di Jateng," katanya.
Pemprov Jateng, lanjut Wagub, mendapat perintah dari Wakil Presiden Maruf Amin untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem di lima daerah di provinsi setempat.
Kelima daerah itu adalah Kabupaten Pemalang, Banyumas, Banjarnegara, Brebes, dan Kebumen, demikian Taj Yasin Maimoen.
Baca juga: Program "CSR" do Jateng didorong sasar lima kabupaten kemiskinan ekstrem
Baca juga: 46.818 warga miskin di Banyumas diusulkan dapat bantuan Rp300.000