Kudus, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sedang berupaya mencapai target cakupan vaksinasi sebanyak 75 persen dari total penduduknya untuk mewujudkan kekebalan kelompok agar bisa melewati masa pandemi COVID-19, salah satunya dengan melakukan vaksinasi "jemput bola".

Dengan membentuk tim vaksinasi keliling dari Dinas Kesehatan Kudus, kini warga yang belum vaksin akan didatangi ke rumahnya langsung sebagai bentuk kepedulian pemerintah agar bisa segera melewati masa pandemi dengan mencapai "herd immunity".

"Untuk saat ini sudah semua fasilitas kesehatan di Kudus menjalankan vaksinasi keliling, termasuk semua Puskesmas juga menjalankan program tersebut," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nasiban di Kudus, Rabu.

Baca juga: Semua faskes di Kudus gelar vaksinasi COVID-19 langsung ke rumah warga

Hasilnya, kata dia, cukup efektif karena masing-masing faskes capaian vaksinasi cukup tinggi, khususnya terhadap kaum lansia semakin meningkat.

Ia mencatat dengan hadirnya tim vaksinasi keliling mampu meningkatkan cakupan vaksinasi hingga 10 persen, sehingga harapan bisa mencapai herd immunity tentunya tidak sulit tercapai.

Untuk meningkatkan capaian vaksinasi terhadap kaum lanjut usia (lansia), diakui terkendala pada kondisi kesehatan masing-masing lansia yang sering kali ada komorbidnya atau penyakit bawaan.

"Secara umum pelaksanaan di lapangan sudah hampir seluruh kaum lansia tervaksin. Yang tersisa lebih dominan karena memiliki komorbid sehingga belum bisa divaksin," katanya.

Sementara sasaran untuk masyarakat umum, tanpa lagi diedukasi sudah banyak yang menyadari pentingnya vaksin COVID-19 sebagai upaya menghindari paparan virus corona.

Bupati Kudus Hartopo mengaku bersyukur dengan adanya bantuan mobil vaksin keliling dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia dan sudah dimanfaatkan di berbagai wilayah di Kudus.

"Kaum lansia banyak yang kesulitan mendatangi tempat vaksinasi seorang diri, sehingga perlu dukungan pihak keluarga untuk mendampinginya. Ada mobil vaksin keliling tentu sangat membantu meningkatkan capaian vaksinasi," ujarnya.

Ia berharap dengan adanya kolaborasi yang baik tersebut akan mempercepat herd immunity serta pemulihan dari masa pandemi.

Pandemi yang berlangsung selama dua tahun memberikan dampak signifikan di berbagai sektor. Oleh karena itu, herd immunity terus diupayakan agar COVID-19 yang mulanya pandemi menjadi penyakit endemik seperti flu biasa.

Untuk mewujudkan capaian tersebut, dia juga menginstruksikan, semua camat di Kabupaten Kudus bekerja keras memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama lansia agar mau menjalani vaksinasi karena demi kepentingan bersama agar pandemi bisa segera teratasi.

"Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk membentuk membentuk kekebalan tubuh masyarakat, karena vaksin untuk kesehatan bersama. Ini salah satu bentuk program dari pemerintah yang tentunya menghabiskan biaya luar biasa. Oleh karena itu, manfaatkan program vaksinasi dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Selain itu, dia juga meminta kepada masyarakat untuk tak ragu mengikuti vaksinasi karena dipastikan telah melalui berbagai uji kelayakan sehingga dapat dipastikan keamanan dan kehalalanya.

Meskipun kasus COVID-19 melandai, dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap mentaati protokol kesehatan yang berlaku demi keselamatan bersama. Jangan sampai masyarakat berpikiran bahwa corona sudah hilang karena saat ini banyak bermunculan varian baru.

"Hal seperti ini dapat diantisipasi dengan lebih memperketat protokol kesehatan untuk memproteksi diri. Apalagi menjelang natal dan tahun baru, harus diantisipasi mulai dari wilayah terkecil di tingkat RT/RW, desa, dan semua elemen untuk bersinergi bersama menjadi pelopor protokol kesehatan," pungkasnya.

Dukungan swasta

Percepatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Kudus, ternyata mendapat dukungan dari pihak swasta. Salah satunya Djarum Foundation yang mencoba memotivasi masyarakat yang belum vaksin dengan menyiapkan program undian.

Hadiah yang disediakan, antara lain enam unit sepeda motor, delapan lemari es, delapan televisi dan delapan mesin cuci dengan pengundian secara bertahap dengan harapan masyarakat yang belum vaksin bisa segera mengikuti vaksinasi.

"Dengan adanya hadiah bagi yang sudah vaksin lengkap, harapannya masyarakat di Kabupaten Kudus berbondong-bondong mendatangi tempat vaksinasi agar kota ini secepatnya mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok," kata Manajer Program Djarum Foundation Purwono Nugroho.

Untuk itulah, disediakan hadiah yang menarik dengan harapan masyarakat yang belum vaksin segera vaksin karena tujuannya juga untuk mendukung program pemerintah melakukan percepatan vaksinasi serta untuk mewujudkan herd immunity.

Vaksinasi yang didukung tersebar di beberapa lokasi, meliputi Lapangan Parkir Truk Jati, Kantor Eks Kawedanan Jekulo, Auditorium Universitas Muria Kudus, JHK Kaliwungu, hingga Graha Mustika.

Pantauan di beberapa lokasi vaksinasi, masyarakat rela antre untuk vaksin sehingga menjadi indikasi bahwa vaksin kini di Kabupaten Kudus sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Mengingat dampak pandemi sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama aktivitas ekonomi masyarakat.

Untuk itulah, masyarakat berbondong-bondong mengikuti vaksinasi. Terlebih dengan adanya program undian semakin banyak yang mengikuti kegiatan vaksinasi sehingga wajar capaian vaksinasi saat ini cukup tinggi.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus per 7 Desember 2021, capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama mencapai 73,19 persen dari total target sasaran sebanyak 665.884 orang. Sedangkan capaian vaksinasi untuk kaum lanjut usia (lansia) untuk dosis pertama sudah mencapai 56,94 persen. 

Baca juga: Riset: Vaksin COVID-19 mRNA beri efek "booster" terbesar
Baca juga: Produksi vaksin COVID-19 mandiri penting untuk bangun imunitas bangsa

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024