Kudus (ANTARA) - Puluhan pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Desa Wisata Janggalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, mendapatkan pelatihan pemasaran digital atau digital marketing agar bisa naik kelas dan mampu menggaet kaum milenial.
Pelatihan pemasaran digital yang disponsori Muntira Foundation tersebut, digelar di aula Kantor Muntira Skin Care Kudus, Minggu.
Menurut Founder Muntira Foundation Renni Yuniati di Kudus, pelatihan pemasaran digital terhadap warga Desa Janggalan karena selama ini masih banyak yang belum familiar dengan teknologi informasi.
Padahal, kata dia, banyak peluang untuk memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan secara murah dan mudah dan membuka peluang lebih dikenal masyarakat luas.
Selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memasarkan maupun mengemas produknya menjadi lebih menarik, pelatihan tersebut sekaligus sebagai bentuk komitmen bersama terkait penetapan Desa Janggalan sebagai desa wisata dengan klasifikasi rintisan.
"Mereka kami latih cara membuat akun Facebook Market Place dan Instagram Bisnis. Nantinya bisa terkoneksi dengan whatsapp masing-masing pelaku usaha," ujar Dr dr Renni Yuniati yang juga Ketua Pokdarwis Tombo Ati Janggalan.
Dengan kondisi pandemi seperti sekarang, mereka juga dituntut terus beradaptasi. Meskipun terlihat mudah, berjualan di dunia daring perlu dibekali edukasi yang lebih mendalam, terutama untuk menggaet target pasar saat ini, yakni generasi milenial.
Baca juga: Pemerintah targetkan 30 juta UMKM masuk digitalisasi pada 2024
Baca juga: Menkop UKM tekankan pentingnya digitalisasi koperasi dan UMKM
Selain mendapatkan pelatihan soal pemasaran digital, para pelaku UMKM tersebut juga mendapatkan materi soal cara memunculkan unique selling point (USP) atau keunikan produk yang membedakan dengan produk sejenis lainnya.
"Kami juga akan membantu membuatkan video pemasaran serta katalog yang nantinya dimasukkan ke dalam marketplace. Nantinya semua produk yang dimiliki masyarakat Desa Janggalan yang diberi judul kraft and culture juga diunggah di IG," ujarnya.
Untuk membangun pencitraan atau branding di tingkat lokal, maka masing-masing rumah pelaku usaha juga akan dibuatkan papan dan logo dengan berupa "kafe rumahan".
Kepala Desa Janggalan Noor Aziz yang ikut hadir dalam pelatihan pemasaran digital mengingatkan warganya untuk tetap semangat karena pemerintah desa akan memfasilitasi para pelaku UMKM agar bisa naik kelas. Termasuk akan dibuat peraturan desa yang akan mewajibkan warganya menggunakan produk UMKM setempat dalam setiap kegiatan.
"Kami juga berterima kasih kepada Muntira Foundation karena bersedia memberikan pelatihan pemasaran digital. Harapannya nanti, BUMDes bisa terlibat membantu pengembangan usaha warga Desa Janggalan melalui penyediaan aneka bahan baku yang dibutuhkan hingga pemasarannya," ujarnya.
Pelatihan pemasaran digital yang disponsori Muntira Foundation tersebut, digelar di aula Kantor Muntira Skin Care Kudus, Minggu.
Menurut Founder Muntira Foundation Renni Yuniati di Kudus, pelatihan pemasaran digital terhadap warga Desa Janggalan karena selama ini masih banyak yang belum familiar dengan teknologi informasi.
Padahal, kata dia, banyak peluang untuk memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan secara murah dan mudah dan membuka peluang lebih dikenal masyarakat luas.
Selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memasarkan maupun mengemas produknya menjadi lebih menarik, pelatihan tersebut sekaligus sebagai bentuk komitmen bersama terkait penetapan Desa Janggalan sebagai desa wisata dengan klasifikasi rintisan.
"Mereka kami latih cara membuat akun Facebook Market Place dan Instagram Bisnis. Nantinya bisa terkoneksi dengan whatsapp masing-masing pelaku usaha," ujar Dr dr Renni Yuniati yang juga Ketua Pokdarwis Tombo Ati Janggalan.
Dengan kondisi pandemi seperti sekarang, mereka juga dituntut terus beradaptasi. Meskipun terlihat mudah, berjualan di dunia daring perlu dibekali edukasi yang lebih mendalam, terutama untuk menggaet target pasar saat ini, yakni generasi milenial.
Baca juga: Pemerintah targetkan 30 juta UMKM masuk digitalisasi pada 2024
Baca juga: Menkop UKM tekankan pentingnya digitalisasi koperasi dan UMKM
Selain mendapatkan pelatihan soal pemasaran digital, para pelaku UMKM tersebut juga mendapatkan materi soal cara memunculkan unique selling point (USP) atau keunikan produk yang membedakan dengan produk sejenis lainnya.
"Kami juga akan membantu membuatkan video pemasaran serta katalog yang nantinya dimasukkan ke dalam marketplace. Nantinya semua produk yang dimiliki masyarakat Desa Janggalan yang diberi judul kraft and culture juga diunggah di IG," ujarnya.
Untuk membangun pencitraan atau branding di tingkat lokal, maka masing-masing rumah pelaku usaha juga akan dibuatkan papan dan logo dengan berupa "kafe rumahan".
Kepala Desa Janggalan Noor Aziz yang ikut hadir dalam pelatihan pemasaran digital mengingatkan warganya untuk tetap semangat karena pemerintah desa akan memfasilitasi para pelaku UMKM agar bisa naik kelas. Termasuk akan dibuat peraturan desa yang akan mewajibkan warganya menggunakan produk UMKM setempat dalam setiap kegiatan.
"Kami juga berterima kasih kepada Muntira Foundation karena bersedia memberikan pelatihan pemasaran digital. Harapannya nanti, BUMDes bisa terlibat membantu pengembangan usaha warga Desa Janggalan melalui penyediaan aneka bahan baku yang dibutuhkan hingga pemasarannya," ujarnya.