Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein menyatakan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sudah mendekati 70 persen.

"Berdasarkan data per tanggal 20 November 2021, cakupan vaksin dosis di Banyumas secara kumulatif telah mencapai 972.271 jiwa atau 69,5 persen dari target 1.398.427 sasaran," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Dengan demikian, kata dia, Banyumas masih harus memvaksin 15.718 jiwa agar target minimal kekebalan komunal yang sebesar 70 persen dari sasaran (87.989 jiwa, red.) dapat tercapai dalam waktu dekat.

Baca juga: Satgas COVID-19 PB IDI jamin vaksin "booster" aman

Lebih lanjut mengenai sebaran cakupan vaksinasi di Banyumas, Bupati mengatakan vaksinasi untuk petugas publik telah mencapai 79.966 jiwa atau 78,4 persen dari 101.958 sasaran.

Sementara vaksinasi untuk sumber daya manusia kesehatan mencapai 12.763 jiwa atau 135,1 persen dari 9.447 sasaran, vaksinasi untuk masyarakat rentan dan umum mencapai 593.783 jiwa atau 63,9 persen dari 929.911 sasaran, sedangkan untuk usia 12-17 tahun sebanyak 126.515 jiwa atau 77,6 persen dari 162.999 sasaran.

"Khusus vaksinasi untuk warga lanjut usia, berdasarkan data Dinas Kesehatan sudah mencapai 159.244 jiwa atau 82 persen dari 194.112 sasaran. Namun berdasarkan data KPCPEN (Komite Penanganan COVID-19 Pemulihan Ekonomi Nasional) mencapai 117.961 jiwa atau 60,77 persen," katanya.

Ia mengakui Banyumas belum bisa melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 meskipun cakupan vaksinasi kumulatif dalam beberapa hari ke depan telah mencapai 70 persen dan cakupan vaksin khusus lansia sudah di atas 60 persen.

Menurut dia, hal itu disebabkan pemerintah pusat pada tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 akan memberlakukan PPKM level 3 di seluruh Indonesia.

"Kita harus bersabar karena semua itu dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19 pada masa Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Semoga tetap terkendali," kata Bupati. 

Baca juga: Warga berusia 60 tahun di Indonesia jadi prioritas vaksin influenza
Baca juga: Pakar AS: COVID jadi endemi bila semua orang divaksin "booster"
Baca juga: Peneliti: Paduan vaksin viral vector dan mRNA hasilkan imun lebih tinggi

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024