Semarang (ANTARA) - Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah mengukuhkan Profesor Jumanto sebagai guru besar di bidang linguistik.

Jumanto yang dikukuhkan di Semarang, Rabu, merupakan guru besar ke-10 yang dimiliki Udinus.

Dalam pidato ilmiahnya, ia mengangkat penelitian tentang bahasa berkarakter.

Baca juga: Menuju universitas kelas dunia 2025, UMS menambah 4 guru besar

Menurut dia, bahasa berkarakter membahas mengenai kapan manusia bersifat santun, bersifat tidak santun, serta bersifat strategis.

"Bahasa dapat menimbulkan friksi sosial dan hal tersebut merupakan tantangan pragmatik," katanya.

Dalam penelitiannya itu, Jumanto melibatkan sembilan warga Indonesia dan sembilan warga asing, berasal dari Inggris, Australia, dan Amerika Serikat.

Dari penelitian itu, kata dia, didapati istilah "Komunikasi Fatis", yakni sesuatu yang dipakai untuk menjalin hubungan sosial dengan semata-mata bertukar kata-kata.

Rektor Udinus Semarang Edi Noersasongko menambahkan pengukuhan Profesor Jumanto ini diharapkan menjadi pelecut bagi dosen lain di kampus ini.

"Menjadi guru besar bukan akhir dari karir seorang dosen, namun menjadi semangat untuk membangkitkan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas," katanya.

Baca juga: Undip Semarang kukuhkan empat guru besar

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024