Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mendorong para petani mengembangkan budidaya udang vaname karena mempunyai prospek yang baik untuk membantu meningkatkan perekonomian warga.
Wakil Bupati Pekalongan Riswadi di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa budidaya ikan air payau ini sangat cocok dilakukan para petani yang berada di wilayah pesisir utara, terutama Kecamatan Wonokerto, Siwalan, dan Tirto.
"Sekitar 2-3 bulan sebelumnya, kami hadir ke Depok terkait panen udang vaname yang hasilnya agak bagus dan memiliki prospek ke depan yang lebih baik. Oleh karena, kami mendorong petani dapat melakukan budidaya udang vaname itu," katanya.
Pada kegiatan "Bimbingan Teknis Budidaya Ikan Air Payau (Bimbingan Teknis Budidaya Udang Vaname) 2021, Riswadi mengatakan pemkab melalui APBD Perubahan mencoba memberikan bantuan yang bermanfaat kepada para petani.
"Saya minta Dinas Kelautan dan Perikanan untuk membantu para petani karena anggaran di APBD Penetapan ini mencapai sekitar Rp500 juta. Semoga dana yang tidak banyak itu bisa bermanfaat," katanya.
Baca juga: Dukung SDG's, Pertamina salurkan bantuan budi daya udang vaname di Cilacap
Wabup Riswadi yang akrab disapa Riswod mengatakan budidaya ikan air payau tersebut juga dikembangkan di Desa Jeruksari, Mulyorejo, dan Api-Api yang memiliki kultur yang sama yaitu berada di pesisir pantai utara.
Hanya saja, kata dia, saat ini para petani udang vaname masih kesulitan mengangkut hasil panennya karena tidak memiliki alat transportasi.
"Saya melihat para petani mengangkut hasil panen udang masih dipikul dengan jarak tempuh sekitar 300 meter hingga 400 meter. Oleh karena itu, saya minta instansi terkait bisa membantu mereka," katanya.
Ia mengatakan saat ini masih banyak para petani melakukan budidaya ikan secara otodidak sehingga melalui kegiatan bimbingan dan teknis ini, mereka bisa mendapatkan edukasi terkait budidaya udang vaname.
"Budidaya udang vaname ini ternyata tidak bisa bermodal otodidak saja sehingga melalui bimtek ini para petani dapat memahami dan mempraktikkan apa yang sudah didapat dalam kegiatan itu dengan baik," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan Sirhan mengatakan tujuan kegiatan Bimbingan Teknis Budidaya Ikan Air Payau (Bimbingan Teknis Budidaya Udang Vaname) 2021 adalah untuk memotivasi para pelaku usaha perikanan dalam meningkatkan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan produksi dan nilai produksi perikanan budidaya.
"Adapun sasarannya adalah para pembudidaya air payau dan air tawar. Kegiatan bimtek ini diikuti 310 orang yang terbagi dalam tujuh angkatan," katanya.
Baca juga: Panen raya udang vaname di Kabupaten Pekalongan
Baca juga: PTPN IX panen raya udang vaname 10 hektare di Pemalang
Wakil Bupati Pekalongan Riswadi di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa budidaya ikan air payau ini sangat cocok dilakukan para petani yang berada di wilayah pesisir utara, terutama Kecamatan Wonokerto, Siwalan, dan Tirto.
"Sekitar 2-3 bulan sebelumnya, kami hadir ke Depok terkait panen udang vaname yang hasilnya agak bagus dan memiliki prospek ke depan yang lebih baik. Oleh karena, kami mendorong petani dapat melakukan budidaya udang vaname itu," katanya.
Pada kegiatan "Bimbingan Teknis Budidaya Ikan Air Payau (Bimbingan Teknis Budidaya Udang Vaname) 2021, Riswadi mengatakan pemkab melalui APBD Perubahan mencoba memberikan bantuan yang bermanfaat kepada para petani.
"Saya minta Dinas Kelautan dan Perikanan untuk membantu para petani karena anggaran di APBD Penetapan ini mencapai sekitar Rp500 juta. Semoga dana yang tidak banyak itu bisa bermanfaat," katanya.
Baca juga: Dukung SDG's, Pertamina salurkan bantuan budi daya udang vaname di Cilacap
Wabup Riswadi yang akrab disapa Riswod mengatakan budidaya ikan air payau tersebut juga dikembangkan di Desa Jeruksari, Mulyorejo, dan Api-Api yang memiliki kultur yang sama yaitu berada di pesisir pantai utara.
Hanya saja, kata dia, saat ini para petani udang vaname masih kesulitan mengangkut hasil panennya karena tidak memiliki alat transportasi.
"Saya melihat para petani mengangkut hasil panen udang masih dipikul dengan jarak tempuh sekitar 300 meter hingga 400 meter. Oleh karena itu, saya minta instansi terkait bisa membantu mereka," katanya.
Ia mengatakan saat ini masih banyak para petani melakukan budidaya ikan secara otodidak sehingga melalui kegiatan bimbingan dan teknis ini, mereka bisa mendapatkan edukasi terkait budidaya udang vaname.
"Budidaya udang vaname ini ternyata tidak bisa bermodal otodidak saja sehingga melalui bimtek ini para petani dapat memahami dan mempraktikkan apa yang sudah didapat dalam kegiatan itu dengan baik," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan Sirhan mengatakan tujuan kegiatan Bimbingan Teknis Budidaya Ikan Air Payau (Bimbingan Teknis Budidaya Udang Vaname) 2021 adalah untuk memotivasi para pelaku usaha perikanan dalam meningkatkan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan produksi dan nilai produksi perikanan budidaya.
"Adapun sasarannya adalah para pembudidaya air payau dan air tawar. Kegiatan bimtek ini diikuti 310 orang yang terbagi dalam tujuh angkatan," katanya.
Baca juga: Panen raya udang vaname di Kabupaten Pekalongan
Baca juga: PTPN IX panen raya udang vaname 10 hektare di Pemalang