Cilacap (ANTARA) - Komitmen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDG’s) terus dilakukan melalui berbagai program, salah satunya dimplementasikan dalam kegiatan ekonomi kerakyatan berbasis budi daya udang vaname di Desa Babakan, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jumat (17/9).
Pjs Area Manager Communication, Relations, and CSR PT KPI Unit Cilacap Edward Manaor Siahaan mengatakan dukungan tersebut dalam bentuk bantuan pembuatan tambak udang vaname seluas 1 hektare yang mampu menyerap setidaknya 40 orang petambak.
"Bantuan dalam bentuk swakelola, disalurkan sejak Juni 2021 sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Diharapkan bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat," katanya.
Ia mengatakan Pertamina berkomitmen menjalankan fungsinya melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di seluruh daerah operasi perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
"Kami senantiasa memrioritaskan keseimbangan kelestarian alam lingkungan dan masyarakat untuk mencapai pertumbuhan bisnis berkelanjutan sebagai bagian implementasi ESG," kata Edward menjelaskan.
Lebih lanjut, dia mengatakan program tersebut sejalan dengan upaya mewujudkan tujuan SDG's ke-8, yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak.
"Selain itu juga tujuan SDG's ke-17, yakni kemitraan untuk mencapai tujuan," katanya.
Baca juga: Serikat Pekerja Pertamina Cilacap bagikan 300 paket sembako
Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim yang meluncurkan program tersebut mengatakan tambak udang vaname merupakan sektor ekonomi yang pertumbuhannya tetap positif di masa pandemi.
"Di masa pandemi, keuntungan di sektor ini justru besar dan otomatis mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terima kasih dukungan dan bantuan dari Pertamina untuk program ini," katanya.
Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rahman mengapresiasi sinergi Pertamina dengan Kantor Staf Khusus Wapres dalam pengembangan budi daya udang vaname.
"Ini program yang sangat baik, harapannya ke depan akan terus berkembang sebagai upaya mengoptimalkan lahan tidur milik Perhutani di wilayah Desa Babakan," katanya.
Ketua Pelaksana dan Pendamping Unit Usaha Udang Vaname Gilang Sakti Perdana mengaku bersyukur karena kehadiran Pertamina dalam program tersebut menjadi bagian dari solusi permasalahan modal.
"Petani dan sumber daya manusia sudah ada, peralatan juga sudah legkap, tapi modal yang tidak ada. Tentu kami berterima kasih atas kepedulian Pertamina dalam hal ini," katanya.
Ia mengatakan sebagai program percontohan dengan bantuan dari Pertamina tersebut, pihaknya membuka tambak baru seluas 1 ha dengan 4 kolam, sedangkan 1 ha lainnya dibuat dengan swadaya masyarakat bersama Arus Baru Indonesia (Arbi) pimpinan Lukmanul Hakim.
"Di wilayah ini ada potensi tambak udang vaname seluas 300 hektare lebih, dan baru 10–20 persen di antaranya yang dijadikan tambak. Ke depan masih sangat potensial untuk dikembangkan, mengingat vaname ini merupakan komoditas ekspor," kata Gilang.
Peresmian tambak udang vaname ditandai simbolis penebaran bersama benih benur di lokasi tambak baru yang dibantu oleh Pertamina, dilanjutkan peninjauan lokasi tambak.
Baca juga: PT KPI Unit Cilacap komitmen bangun masyarakat mandiri ekonomi
Baca juga: Menikmati keindahan wisata terpadu binaan Pertamina Cilacap di Kutawaru
Pjs Area Manager Communication, Relations, and CSR PT KPI Unit Cilacap Edward Manaor Siahaan mengatakan dukungan tersebut dalam bentuk bantuan pembuatan tambak udang vaname seluas 1 hektare yang mampu menyerap setidaknya 40 orang petambak.
"Bantuan dalam bentuk swakelola, disalurkan sejak Juni 2021 sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Diharapkan bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat," katanya.
Ia mengatakan Pertamina berkomitmen menjalankan fungsinya melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di seluruh daerah operasi perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
"Kami senantiasa memrioritaskan keseimbangan kelestarian alam lingkungan dan masyarakat untuk mencapai pertumbuhan bisnis berkelanjutan sebagai bagian implementasi ESG," kata Edward menjelaskan.
Lebih lanjut, dia mengatakan program tersebut sejalan dengan upaya mewujudkan tujuan SDG's ke-8, yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak.
"Selain itu juga tujuan SDG's ke-17, yakni kemitraan untuk mencapai tujuan," katanya.
Baca juga: Serikat Pekerja Pertamina Cilacap bagikan 300 paket sembako
Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim yang meluncurkan program tersebut mengatakan tambak udang vaname merupakan sektor ekonomi yang pertumbuhannya tetap positif di masa pandemi.
"Di masa pandemi, keuntungan di sektor ini justru besar dan otomatis mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terima kasih dukungan dan bantuan dari Pertamina untuk program ini," katanya.
Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rahman mengapresiasi sinergi Pertamina dengan Kantor Staf Khusus Wapres dalam pengembangan budi daya udang vaname.
"Ini program yang sangat baik, harapannya ke depan akan terus berkembang sebagai upaya mengoptimalkan lahan tidur milik Perhutani di wilayah Desa Babakan," katanya.
Ketua Pelaksana dan Pendamping Unit Usaha Udang Vaname Gilang Sakti Perdana mengaku bersyukur karena kehadiran Pertamina dalam program tersebut menjadi bagian dari solusi permasalahan modal.
"Petani dan sumber daya manusia sudah ada, peralatan juga sudah legkap, tapi modal yang tidak ada. Tentu kami berterima kasih atas kepedulian Pertamina dalam hal ini," katanya.
Ia mengatakan sebagai program percontohan dengan bantuan dari Pertamina tersebut, pihaknya membuka tambak baru seluas 1 ha dengan 4 kolam, sedangkan 1 ha lainnya dibuat dengan swadaya masyarakat bersama Arus Baru Indonesia (Arbi) pimpinan Lukmanul Hakim.
"Di wilayah ini ada potensi tambak udang vaname seluas 300 hektare lebih, dan baru 10–20 persen di antaranya yang dijadikan tambak. Ke depan masih sangat potensial untuk dikembangkan, mengingat vaname ini merupakan komoditas ekspor," kata Gilang.
Peresmian tambak udang vaname ditandai simbolis penebaran bersama benih benur di lokasi tambak baru yang dibantu oleh Pertamina, dilanjutkan peninjauan lokasi tambak.
Baca juga: PT KPI Unit Cilacap komitmen bangun masyarakat mandiri ekonomi
Baca juga: Menikmati keindahan wisata terpadu binaan Pertamina Cilacap di Kutawaru