Solo (ANTARA) - Kota Solo mulai melakukan langkah antisipasi dalam menghadapi gelombang ketiga wabah COVID-19 di Indonesia yang diprediksi terjadi akhir tahun ini.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu mengatakan salah satu langkah antisipasi yang dilakukan adalah memastikan ketersediaan oksigen untuk pasien COVID-19.

Selain itu, dikatakannya, kesiapan lain yang menjadi perhatian di antaranya ketersediaan tempat isolasi terpusat dan obat untuk para penderita COVID-19. Bahkan, ia mengklaim kali ini lebih siap menghadapi kemungkinan kenaikan kasus COVID-19 yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Kami tidak ingin seperti saat varian delta kemarin, semua 'nggak' siap. Sekarang kami lebih siap," katanya.

Baca juga: Kota Surakarta bakal optimalkan tes acak COVID-19

Meski demikian, pihaknya memastikan tidak akan membatasi kegiatan masyarakat.

"Yang perlu ditekankan, kami 'nggak' ingin membatasi kegiatan warga. 'Mosok meh' Natalan dan Tahun Baru kami batasi," katanya.

Terkait langkah antisipasi tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Sudah sering kami bahas, kami antisipasi Nataru (Natal dan Tahun Baru) dan kami antisipasi gelombang ketiga juga," katanya.

Sementara itu, terkait dengan laju kasus COVID-19 di Kota Solo, dikatakannya, sekitar satu bulan terakhir ini menunjukkan perkembangan positif, baik dari sisi penambahan jumlah kasus baru yang relatif rendah maupun nol kasus kematian akibat COVID-19.

"Termasuk memperbanyak penggunaan aplikasi Peduli Lindungi sebagai upaya 'tracing'. Lagian saya masih menunggu instruksi dari pusat terkait hal ini," katanya.

Baca juga: BI salurkan bantuan untuk anak yatim di Solo akibat COVID-19
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024