Semarang (ANTARA) - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyambut baik inisiasi tim penanaman pohon kurma di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dengan harapan nantinya bisa berbuah seperti halnya di daerah Timur Tengah sehingga bisa menghasilkan sentra kurma.
"Agar membuahkan hasil maka pengelolaan tanaman kurma harus lebih diperhatikan, mengingat pohon kurma umumnya hidup di daerah panas seperti di Timur Tengah," ujarnya saat menanam pohon kurma ke-150 di halaman MAJT, Jumat.
Meskipun demikian, kata dia, dengan berbagai cara pengelolaan dengan menggunakan teknologi, pohon kurma juga bisa ditanam di daerah yang tropis. Hal terpenting mendapatkan perhatian khusus, agar pohon kurma hidup dan berbuah di daerah tropis.
Sebelum menanam pohon kurma ke-150, JK sapaan mantan Wapres RI itu, memberikan pengarahan kepada pengurus cabang Dewan Masjid Indonesia (DMI) se-Jateng di MAJT. Acara tersebut, juga dihadiri Ketua MUI Jateng Dr Kiai Ahmad Darodji, Ketua DMI Jateng Kiai Ahmad, dan sesepuh MAJT Kiai Ali Mufiz.
Baca juga: Pandemi mereda, MAJT kembali buka wakaf tanah untuk Mahad Tahfidh Quran
Jusuf Kalla menambahkan buah kurma dulu dikenal buah musiman sebulan yang biasa dinikmati hanya pada bulan Ramadan. Namun, seiring perkembangan teknologi, buah kurma bisa dijadikan minuman sari kurma dan susu kurma.
"Semoga budi daya tanaman kurma di MAJT berhasil dengan baik karena kurma sekarang ini bukan lagi buah sebulan tetapi bisa diolah dengan aneka makanan dan minuman yang bergizi tinggi," ujarnya.
Baca juga: Penanaman pohon kurma bakal perkuat karakter MAJT
Ketua Tim Penanaman Kurma Istajib AS menambahkan penanaman bibit pohon kurma ke-150 di kawasan MAJT oleh Muhammad Jusuf Kalla merupakan penanaman yang terakhir gelombang pertama. Kehadirannya menjadi momentum bersejarah dalam penanaman bibit kurma di MAJT.
"Pesan-pesannya kami perhatikan sebagai nasihat tim, khususnya berkaitan tentang perawatan pohon kurma. Harapannya nanti bisa menjadi daya tarik sebagai destinasi wisata kawasan MAJT dan bisa mengedukasi masyarakat yang belum mengetahui pohon kurma," ujarnya.
Istajib yang juga mantan Anggota DPRD Jateng ini menambahkan tujuan penanaman pohon kurma untuk penghijauan di kawasan MAJT yang sebelumnya juga sudah ada tanaman mangga, trembesi, palem dan tanaman peneduh lainnya.
"Jika nantinya sudah berbuah, diharapkan bisa menjadi edukasi bagi anak-anak. Mereka tidak hanya tahu buah kurma, tetapi bisa melihat pohonnya secara langsung tanpa perlu ke Timur Tengah," ujarnya.
Pada tahap selanjutnya, tim akan menanam kurma sebanyak 450 pohon di area luar MAJT melalui program kurmanisasi di MAJT yang diharapkan lima tahun mendatang menjadi kawasan hijau.