Semarang (ANTARA) - Bank Jateng berhasil meraih 2 penghargaan dalam ajang Infobank Awards 2021 yakni Diamond Trophy (selama 20 tahun berturut-turut) dan special awards “The Strongest Performance Bank”.

Pada rating 109 Bank versi Infobank 2021, Bank Jateng menjadi yang teratas di kelompok Buku 3 kelas aset Rp50 triliun sampai dengan di bawah Rp100 triliun dimana pada 2020, pertumbuhan kreditnya 4,39 persen year on year (yoy), atau menjadi Rp51,11 triliun.

Ekspansi kredit tersebut ditopang likuiditas yang kuat, di mana penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp58,98 triliun, atau mengalami kenaikan 13,36 persen secara tahunan.

Bank Jateng menutup tahun kerja 2020 dengan menikmati laba sebesar Rp1,12 triliun, atau tumbuh 6,51 persen, sedangkan total asetnya mengembang 1,73 persen menjadi Rp73,11 triliun. 

“Teman-teman Bank Jateng, kita menerima sebuah penghargaan lagi dari sebuah institusi yang prominent (terkemuka). Kita wajib bangga. Terima kasih kepada rekan-rekan Bank Jateng. Inilah sebuah hasil kerja keras, kerja cerdas, yang sama-sama kita impikan. One team, one spirit, one goal," kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, di Semarang, Senin (4/10).

Baca juga: Bank Jateng gelar UKM Virtual Expo, Produk berkualitas siap ekspor

Supriyatno menjelaskan kinerja Bank Jateng pada semester 1 tahun 2021 tetap tumbuh solid dimana dari sisi intermediasi, penyaluran kreditnya mencapai Rp51,89 triliun atau mengalami kenaikan 4,88 persen yoy.

Pertumbuhan tersebut jauh di atas rata-rata pertumbuhan kredit bank nasional yang sebesar 0,59 persen, lalu dari sisi DPK meningkat 17,81 persen menjadi Rp67,81 triliun, sementara total asetnya mengalami pertumbuhan 12,45 persen menjadi Rp81,62 triliun.

"Kami melihat pertumbuhan masih di atas Jateng dan nasional.  Artinya, eksisting debitur kami masih cukup mempunyai produktivitas yang tinggi dan ini harus dijaga," kata Supriyatno.

Menurutnya, pertumbuhan kredit Bank Jateng disokong oleh pertumbuhan kredit segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Aliran kredit ke segmen ini mengalami kenaikan 12,40 persen, dengan pangsa kredit UMKM mencapai lebih dari 22 persen terhadap total portofolio kredit Bank Jateng.

Sementara itu laba usaha selama enam bulan pertama 2021 tercatat mencapai Rp1,09 triliun, atau tumbuh 16,09 persen dan hingga akhir Juli 2021, laba usaha Bank Jateng sudah menembus kisaran Rp1,2 triliun.

Baca juga: Bank Jateng kembali sabet penghargaan Top BUMD Awards 2021

Selanjutnya, dari sisi rasio penyaluran kredit terhadap DPK atau loan to deposit ratio (LDR) berada pada kisaran 76,52 persen, dengan kata lain Bank Jateng masih mempunyai ruang cukup luas untuk memacu pertumbuhan kredit.

Dukungan likuiditas Bank Jateng juga mayoritas bersumber dari dana murah. Rasio current account saving account (CASA) mencapai 54,01 persen dari total DPK. Mayoritas dana masyarakat di Bank Jateng merupakan simpanan dalam bentuk giro dan tabungan.

“Kami di daerah, di situasi pandemi ini BPD justu makin menyakinkan dirinya bahwa ada sebuah kekuatan, BPD mempunyai daya tahan yang cukup bagus," kata Supriyatno yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) ini.


Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024