Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, mencatat cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di daerah itu sudah mencapai 70,29 persen.
"Cakupan vaksinasi COVID-19 di Boyolali untuk dosis pertama sudah mencapai 586.434 sasaran atau sekitar 70,29 persen dari total sasaran yang ditargetkan sebanyak 835.772 sasaran," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Insan Adi Asmono, di Boyolali, Senin.
Selain itu, kata dia, cakupan vaksinasi COVID-19 di Boyolali untuk dosis kedua mencapai 228.371 sasaran atau sekitar 27,32 persen. Dinkes bersama jajaran dan didukung TNI-Polri serta elemen lainnya terus melakukan "grebek vaksinasi" untuk membentuk kekebalan kelompok.
Baca juga: AstraZeneca kirim 8,4 juta dosis vaksin COVID-19 ke Indonesia
Bahkan, kata dia, pada Sabtu (2/10) hingga Minggu (3/10), pihaknya telah menyuntikkan vaksin dosis pertama bertambah sebanyak 20.054 sasaran dan suntikan dosis kedua mencapai 5.180 sasaran yang tersebar di wilayah Boyolali.
Hal tersebut, menurut Insan, untuk mengejar target angka 75 persen pada dua pekan ke depan. Dengan kegiatan "grebek vaksinasi" tingkat desa yang digalakkan diharapkan mampu mengejar persentase capaian vaksinasi di wilayah Boyolali secara keseluruhan.
"Kami selama kegiatan 'grebek vaksinasi' setiap desa di Boyolali menargetkan bisa melakukan vaksinasi pada 100 hingga 400 orang per hari, " katanya.
Dia berharap kegiatan "grebek vaksinasi" tersebut membuat Boyolali segera turun pada status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2.
Sementara itu, berdasarkan data kasus COVID-19 di Dinkes Boyolali, menyebutkan, Minggu (3/10) malam sudah melandai. Jumlah kasus aktif COVID-19 sebanyak 27 orang, dengan rincian, dirawat di rumah sakit sembilan orang, isolasi mandiri 17 orang dan isolasi terpusat satu orang.
Di Boyolali, katanya, pasien sembuh dari COVID-19 mencapai 23.081 orang atau sekitar 94,2 persen dari total terkonfirmasi positif sebanyak 24.510 orang, sedangkan angka kematian karena COVID-19 sebanyak 1.402 orang atau sekitar 5,7 persen.
Boyolali, menurut dia, kini masuk zona risiko rendah dengan Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 pada angka 2,67. Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit pasien kasus COVID-19 di Boyolali hanya sekitar 2 persen.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali terus meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan meski sudah disuntik vaksin COVID-19. Bagi masyarakat yang belum divaksin diminta segera mendaftarkan diri, baik di dinkes maupun puskesmas-puskesmas di 22 kecamatan untuk divaksinasi agar terbentuk kekebalan kelompok cegah penularan COVID-19.
Baca juga: Terjaring Operasi Patuh Candi, pelanggar lalu lintas di Boyolali divaksin
Baca juga: Pakar: Gunakan jenis vaksin sama sebagai "booster"
"Cakupan vaksinasi COVID-19 di Boyolali untuk dosis pertama sudah mencapai 586.434 sasaran atau sekitar 70,29 persen dari total sasaran yang ditargetkan sebanyak 835.772 sasaran," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Insan Adi Asmono, di Boyolali, Senin.
Selain itu, kata dia, cakupan vaksinasi COVID-19 di Boyolali untuk dosis kedua mencapai 228.371 sasaran atau sekitar 27,32 persen. Dinkes bersama jajaran dan didukung TNI-Polri serta elemen lainnya terus melakukan "grebek vaksinasi" untuk membentuk kekebalan kelompok.
Baca juga: AstraZeneca kirim 8,4 juta dosis vaksin COVID-19 ke Indonesia
Bahkan, kata dia, pada Sabtu (2/10) hingga Minggu (3/10), pihaknya telah menyuntikkan vaksin dosis pertama bertambah sebanyak 20.054 sasaran dan suntikan dosis kedua mencapai 5.180 sasaran yang tersebar di wilayah Boyolali.
Hal tersebut, menurut Insan, untuk mengejar target angka 75 persen pada dua pekan ke depan. Dengan kegiatan "grebek vaksinasi" tingkat desa yang digalakkan diharapkan mampu mengejar persentase capaian vaksinasi di wilayah Boyolali secara keseluruhan.
"Kami selama kegiatan 'grebek vaksinasi' setiap desa di Boyolali menargetkan bisa melakukan vaksinasi pada 100 hingga 400 orang per hari, " katanya.
Dia berharap kegiatan "grebek vaksinasi" tersebut membuat Boyolali segera turun pada status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2.
Sementara itu, berdasarkan data kasus COVID-19 di Dinkes Boyolali, menyebutkan, Minggu (3/10) malam sudah melandai. Jumlah kasus aktif COVID-19 sebanyak 27 orang, dengan rincian, dirawat di rumah sakit sembilan orang, isolasi mandiri 17 orang dan isolasi terpusat satu orang.
Di Boyolali, katanya, pasien sembuh dari COVID-19 mencapai 23.081 orang atau sekitar 94,2 persen dari total terkonfirmasi positif sebanyak 24.510 orang, sedangkan angka kematian karena COVID-19 sebanyak 1.402 orang atau sekitar 5,7 persen.
Boyolali, menurut dia, kini masuk zona risiko rendah dengan Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 pada angka 2,67. Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit pasien kasus COVID-19 di Boyolali hanya sekitar 2 persen.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali terus meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan meski sudah disuntik vaksin COVID-19. Bagi masyarakat yang belum divaksin diminta segera mendaftarkan diri, baik di dinkes maupun puskesmas-puskesmas di 22 kecamatan untuk divaksinasi agar terbentuk kekebalan kelompok cegah penularan COVID-19.
Baca juga: Terjaring Operasi Patuh Candi, pelanggar lalu lintas di Boyolali divaksin
Baca juga: Pakar: Gunakan jenis vaksin sama sebagai "booster"