Semarang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, mencatat tujuh guru dan siswa yang dikonfirmasi tertular COVID-19 selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Temuan kasus tersebar di empat SD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam di Semarang, Selasa.

Ia mengatakan orang-orang yang melakukan kontak erat dengan guru dan siswa yang terserang COVID-19 sudah dilacak dan diperiksa. 

Menurut dia, hasil pemeriksaan menunjukkan di antara orang-orang yang berinteraksi erat dengan guru dan siswa yang terinfeksi virus corona tersebut tidak ada yang tertular COVID-19.

Baca juga: Hasil tes antigen 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga positif
Baca juga: Dinkes Jateng: Kasus COVID di Blora bukan klaster PTM

"Dari tiap sekolah hanya ada satu atau dua yang terkonfirmasi positif. Dari penelusuran kontak erat negatif semua," katanya.

Tujuh guru dan siswa yang terserang COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit tersebut, ia mengatakan diduga tertular virus saat berada di luar lingkungan sekolah.

Dengan demikian, ia mengatakan tidak ada klaster penularan COVID-19 di sekolah selama pelaksanaan PTM.

Ia meminta para guru dan para siswa disiplin menjalankan protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka.

Selain itu, ia melanjutkan, guru atau murid yang sedang kurang enak badan diminta tidak datang ke sekolah sampai kondisinya pulih.

"Kejujuran guru dan siswa ini penting untuk meminimalisasi terjadinya penularan," katanya.


Baca juga: Bupati: PTM terbatas kebiasaan baru anak sekolah di Temanggung

Baca juga: Ganjar minta sekolah PTM membuat laporan harian
 

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024