Semarang (ANTARA) -
"Tadi ada usulan pakar dari Undip agar diadakan evaluasi mingguan, maka menurut saya laporan harian harus dibuat. Akumulasi harian itu nantinya untuk evaluasi mingguan," katanya di Semarang, Selasa.
Menurut Ganjar, evaluasi itu nantinya dijadikan pijakan dalam pengambilan kebijakan ke depan terkait PTM sebab dalam beberapa kunjungan kerjanya di daerah, masih menemukan pelanggaran protokol kesehatan di sekolah.
"Buktinya saya waktu mampir di Klaten dan Boyolali, masih ada guru yang menyambut saya tidak pakai masker, siswa masuk tidak pakai masker walau cuma satu, duduk berdampingan. Ini kecil dan belum dilaksanakan, apalagi yang besar atau berat," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu dilakukan edukasi terus-menerus dan kesiapan-kesiapan yang matang, baik sarana dan prasarana, guru serta siswanya harus benar-benar siap.
"Seperti di Kota Tegal, misalnya, hampir 100 persen. Mereka ingin buka semuanya, tapi nanti dulu, harus dihitung kesiapan-kesiapannya yang ada. Jangan sampai kesiapan itu hanya klaim bahwa saya sudah siap, ora cukup. Harus diuji sarana dan prasarana, guru dan siswanya," katanya.
Disinggung mengenai PTM di perguruan tinggi, Ganjar langsung memperbolehkan untuk melakukan uji coba, namun dengan catatan harus berkoordinasi dengan Pemprov Jateng.
"Perguruan tinggi sudah ada di UNS model hybrid, kalau kami, saya izinkan, silakan uji coba. Tinggal kita koorinasi kalau di perguruan tinggi itu sedang ada uji coba. Menurut saya tidak apa-apa, dimulai," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta sekolah yang sudah diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), baik tahap uji coba maupun terbatas, agar membuat laporan harian sebagai akumulasi dalam pelaksanaan evaluasi mingguan.
"Tadi ada usulan pakar dari Undip agar diadakan evaluasi mingguan, maka menurut saya laporan harian harus dibuat. Akumulasi harian itu nantinya untuk evaluasi mingguan," katanya di Semarang, Selasa.
Menurut Ganjar, evaluasi itu nantinya dijadikan pijakan dalam pengambilan kebijakan ke depan terkait PTM sebab dalam beberapa kunjungan kerjanya di daerah, masih menemukan pelanggaran protokol kesehatan di sekolah.
"Buktinya saya waktu mampir di Klaten dan Boyolali, masih ada guru yang menyambut saya tidak pakai masker, siswa masuk tidak pakai masker walau cuma satu, duduk berdampingan. Ini kecil dan belum dilaksanakan, apalagi yang besar atau berat," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu dilakukan edukasi terus-menerus dan kesiapan-kesiapan yang matang, baik sarana dan prasarana, guru serta siswanya harus benar-benar siap.
"Seperti di Kota Tegal, misalnya, hampir 100 persen. Mereka ingin buka semuanya, tapi nanti dulu, harus dihitung kesiapan-kesiapannya yang ada. Jangan sampai kesiapan itu hanya klaim bahwa saya sudah siap, ora cukup. Harus diuji sarana dan prasarana, guru dan siswanya," katanya.
Disinggung mengenai PTM di perguruan tinggi, Ganjar langsung memperbolehkan untuk melakukan uji coba, namun dengan catatan harus berkoordinasi dengan Pemprov Jateng.
"Perguruan tinggi sudah ada di UNS model hybrid, kalau kami, saya izinkan, silakan uji coba. Tinggal kita koorinasi kalau di perguruan tinggi itu sedang ada uji coba. Menurut saya tidak apa-apa, dimulai," ujarnya.