Temanggung (ANTARA) - Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat menjadi kebiasaan baru anak sekolah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang selama pandemi ini mereka belajar secara daring, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.
"Sejak dua minggu lalu anak-anak tingkat TK/PAUD, SD, dan SMP telah mengikuti PTM terbatas, berdasarkan evaluasi PTM berjalan dengan lancar dan pihak sekolah juga semakin bisa menyesuaikan," katanya di Temanggung, Senin.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meninjau vaksinasi yang diselenggarakan Partai NasDem di Omah Kebon Temanggung.
Baca juga: PTM hari pertama SD dan SMP di Temanggung lancar
Menurut Khadziq, PTM secara terbatas bisa menjadi solusi dari kebuntuan yang hampir selama dua tahun tidak ada solusi.
"PTM terbatas ini merupakan solusi terbaik," katanya.
Ia menuturkan seiring perkembangan COVID-19, selagi PPKM di Temanggung masih di level 2, mungkin kuota siswa masuk PTM tetap 50 persen. Siswa SD masuk dua kali seminggu dan siswa SMP masuk tiga kali seminggu.
"Nanti seiring dengan berjalannya waktu, kalau angka COVID-19 semakin turun, kemudian 'leveling' Kabupaten Temanggung juga semakin turun pasti akan semakin banyak kuota siswa masuk," katanya.
Ia mengatakan untuk siswa tingkat SMA sampai saat ini belum PTM karena masih mengikuti kebijakan dari provinsi dan sifatnya masih uji coba.
Baca juga: Jelang PTM, Guru di Temanggung jalani tes cepat antigen
Baca juga: Pemkab Temanggung siap lakukan PTM terbatas
Baca juga: 97 persen guru dan tenaga kependidikan di Temanggung sudah disuntik vaksin
"Sejak dua minggu lalu anak-anak tingkat TK/PAUD, SD, dan SMP telah mengikuti PTM terbatas, berdasarkan evaluasi PTM berjalan dengan lancar dan pihak sekolah juga semakin bisa menyesuaikan," katanya di Temanggung, Senin.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meninjau vaksinasi yang diselenggarakan Partai NasDem di Omah Kebon Temanggung.
Baca juga: PTM hari pertama SD dan SMP di Temanggung lancar
Menurut Khadziq, PTM secara terbatas bisa menjadi solusi dari kebuntuan yang hampir selama dua tahun tidak ada solusi.
"PTM terbatas ini merupakan solusi terbaik," katanya.
Ia menuturkan seiring perkembangan COVID-19, selagi PPKM di Temanggung masih di level 2, mungkin kuota siswa masuk PTM tetap 50 persen. Siswa SD masuk dua kali seminggu dan siswa SMP masuk tiga kali seminggu.
"Nanti seiring dengan berjalannya waktu, kalau angka COVID-19 semakin turun, kemudian 'leveling' Kabupaten Temanggung juga semakin turun pasti akan semakin banyak kuota siswa masuk," katanya.
Ia mengatakan untuk siswa tingkat SMA sampai saat ini belum PTM karena masih mengikuti kebijakan dari provinsi dan sifatnya masih uji coba.
Baca juga: Jelang PTM, Guru di Temanggung jalani tes cepat antigen
Baca juga: Pemkab Temanggung siap lakukan PTM terbatas
Baca juga: 97 persen guru dan tenaga kependidikan di Temanggung sudah disuntik vaksin