Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga di Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mewujudkan ruang digital ramah anak pada masa pandemi pandemi COVID-19, ketika kegiatan belajar mengajar kebanyakan dilaksanakan via daring.
"Ruang digital ramah anak juga bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan aman," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kabupaten yang diterima di Purwokerto, Banyumas, Rabu.
Bupati mengatakan, anak-anak membutuhkan pendampingan saat berada di ruang digital, termasuk saat mengikuti kegiatan belajar via daring.
Baca juga: Pati bakal perbanyak ruang publik ramah anak
"Pendampingan diperlukan agar anak terlindungi dari akses konten kekerasan, pornografi, hoaks, dan lain sebagainya, oleh karenanya sangat dibutuhkan ruang digital ramah anak," katanya.
Menurut dia, pemerintah kabupaten berupaya menyediakan ruang digital yang aman, bebas dari konten negatif dan ancaman kejahatan siber, bagi anak.
"Misalkan penyediaan WiFi gratis oleh Dinkominfo di beberapa fasilitas umum yang sudah memfilter konten negatif. Selain itu, Dinas Perpustakaan juga telah menyediakan multimedia, audio visual, perpustakaan keliling, pojok baca digital, dan pelayanan buku elektronik," katanya.
Ia menambahkan, Dinas Pendidikan juga bekerja sama dengan stasiun televisi lokal dalam menyediakan fasilitas pembelajaran dari jarak jauh.
"Dalam acara tersebut ada guru yang mengajar sekaligus pertunjukan bakat anak," katanya.
Ia menjelaskan, pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan perpustakaan daerah yang akan diintegrasikan dengan Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA).
Menurut data pemerintah daerah, sebanyak 312 ribu atau sekitar 31,6 persen penduduk Purbalingga merupakan anak-anak.
Baca juga: Kudus dapat penghargaan kabupaten layak anak dan bermain ramah anak
Baca juga: Forum anak Banyumas usulkan lebih banyak fasilitas umum ramah anak
"Ruang digital ramah anak juga bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan aman," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kabupaten yang diterima di Purwokerto, Banyumas, Rabu.
Bupati mengatakan, anak-anak membutuhkan pendampingan saat berada di ruang digital, termasuk saat mengikuti kegiatan belajar via daring.
Baca juga: Pati bakal perbanyak ruang publik ramah anak
"Pendampingan diperlukan agar anak terlindungi dari akses konten kekerasan, pornografi, hoaks, dan lain sebagainya, oleh karenanya sangat dibutuhkan ruang digital ramah anak," katanya.
Menurut dia, pemerintah kabupaten berupaya menyediakan ruang digital yang aman, bebas dari konten negatif dan ancaman kejahatan siber, bagi anak.
"Misalkan penyediaan WiFi gratis oleh Dinkominfo di beberapa fasilitas umum yang sudah memfilter konten negatif. Selain itu, Dinas Perpustakaan juga telah menyediakan multimedia, audio visual, perpustakaan keliling, pojok baca digital, dan pelayanan buku elektronik," katanya.
Ia menambahkan, Dinas Pendidikan juga bekerja sama dengan stasiun televisi lokal dalam menyediakan fasilitas pembelajaran dari jarak jauh.
"Dalam acara tersebut ada guru yang mengajar sekaligus pertunjukan bakat anak," katanya.
Ia menjelaskan, pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan perpustakaan daerah yang akan diintegrasikan dengan Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA).
Menurut data pemerintah daerah, sebanyak 312 ribu atau sekitar 31,6 persen penduduk Purbalingga merupakan anak-anak.
Baca juga: Kudus dapat penghargaan kabupaten layak anak dan bermain ramah anak
Baca juga: Forum anak Banyumas usulkan lebih banyak fasilitas umum ramah anak