Boyolali (ANTARA) - Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah, pada masa pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 masih menutup sejumlah objek wisata di wilayahnya untuk mencegah penularan COVID-19.
Kepala Disporapar Kabupaten Boyolali Supana di Boyolali, Selasa, mengatakan, Boyolali yang masuk PPKM level 3 sesuai petunjuk Bupati Boyolali untuk tidak terburu-buru membuka objek pariwisata dan harus menunggu hingga perkembangan kasus COVID-19 yang terbaru.
"Jika Boyolali sudah benar-benar turun ke level 2, maka Disporapar segera melakukan pembukaan objek pariwisata," kata Supana.
Baca juga: Cilacap segera uji coba pembukaan objek wisata pada 6 September
Sementara ini, kata Supana, yang disiapkan dari Disporapar Boyolali bersama rekanan pengelola objek wisata sedang melakukan simulasi untuk penerapan bagi para wisatawan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang ketat di masa pandemi COVID-19.
Pihaknya sudah melakukan simulasi di objek wisata Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Kedung Cinta Wana Wisata Kedung Ombo Kemusu, Waduk Cengklik Ngemplak dan Desa Wisata Selo Boyolali. Objek wisata yang lain sedang melakukan persiapan, termasuk objek wisata pemandian Umbul Pengging Banyudono.
Oleh karena itu pihaknya masih menunggu perkembangan pendemi COVID-19 terkini. Sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Boyolali untuk sementara objek wisata dan kegiatan keolahragaan masih dibatasi.
"Kami berharap pemerintah segera mengumumkan tentang perubahan untuk COVID-19 memasuki level 2, sehingga objek wisata di Boyolali segera bisa dibuka kembali," katanya.
Harapannya, kata dia, jika sudah memasuki level 2 dan destinasi wisata Boyolali dibuka maka secara bertahap para pengelola wisata bisa segera beraktivitas.
Dia mengatakan objek wisata yang dikelola Disporapar Boyolali antara lain Wisata air dan pemancingan Tlatar, Selo meliputi Joglo dan Bungalow. Sedangkan Waduk Cengklik dan Umbul Pengging ditangani pihak ketiga. Sedangkan, objek Kedung Cinta Wana Wisata di Kedung Ombo kerja sama dengan Disporapar Boyolali, Perhutani, dan Badan Usaha Milik Desa (Bumkdes) setempat.
"Kalau Museum R Hamong Wardoyo Boyolali dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), karena museum ke ranah pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan, Kebun Raya Indrokilo di Mojosongo Boyolali masih di bawah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat," katanya.
Sementara itu Ferry (40) salah satu petugas Objek Wisata Pemandian Tirtomarto Pengging mengatakan objek wisata pemandian Tirtomarto Pengging Boyolali masih tutup sejak pandemi COVID-19 hingga sekarang. Ada tiga bulan lebih objek wisata pemandian tutup karena COVID-19.
"Petugas selalu melakukan bersih-bersih di area objek tiga kali selama seminggu. Namun, saya tidak tahu kapan akan dibuka," kata Ferry.
Ferry berharap pandemi COVID-19 segera berakhir dan objek-objek wisata kembali dibuka sehingga perekonomian masyarakat mulai menggeliat di wilayah Boyolali.
Baca juga: Objek wisata di Batang diizinkan dibuka dengan prokes ketat
Baca juga: Pelaku wisata Banyumas sambut baik uji coba pembukaan Lokawsiata Baturraden
Kepala Disporapar Kabupaten Boyolali Supana di Boyolali, Selasa, mengatakan, Boyolali yang masuk PPKM level 3 sesuai petunjuk Bupati Boyolali untuk tidak terburu-buru membuka objek pariwisata dan harus menunggu hingga perkembangan kasus COVID-19 yang terbaru.
"Jika Boyolali sudah benar-benar turun ke level 2, maka Disporapar segera melakukan pembukaan objek pariwisata," kata Supana.
Baca juga: Cilacap segera uji coba pembukaan objek wisata pada 6 September
Sementara ini, kata Supana, yang disiapkan dari Disporapar Boyolali bersama rekanan pengelola objek wisata sedang melakukan simulasi untuk penerapan bagi para wisatawan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang ketat di masa pandemi COVID-19.
Pihaknya sudah melakukan simulasi di objek wisata Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Kedung Cinta Wana Wisata Kedung Ombo Kemusu, Waduk Cengklik Ngemplak dan Desa Wisata Selo Boyolali. Objek wisata yang lain sedang melakukan persiapan, termasuk objek wisata pemandian Umbul Pengging Banyudono.
Oleh karena itu pihaknya masih menunggu perkembangan pendemi COVID-19 terkini. Sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Boyolali untuk sementara objek wisata dan kegiatan keolahragaan masih dibatasi.
"Kami berharap pemerintah segera mengumumkan tentang perubahan untuk COVID-19 memasuki level 2, sehingga objek wisata di Boyolali segera bisa dibuka kembali," katanya.
Harapannya, kata dia, jika sudah memasuki level 2 dan destinasi wisata Boyolali dibuka maka secara bertahap para pengelola wisata bisa segera beraktivitas.
Dia mengatakan objek wisata yang dikelola Disporapar Boyolali antara lain Wisata air dan pemancingan Tlatar, Selo meliputi Joglo dan Bungalow. Sedangkan Waduk Cengklik dan Umbul Pengging ditangani pihak ketiga. Sedangkan, objek Kedung Cinta Wana Wisata di Kedung Ombo kerja sama dengan Disporapar Boyolali, Perhutani, dan Badan Usaha Milik Desa (Bumkdes) setempat.
"Kalau Museum R Hamong Wardoyo Boyolali dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), karena museum ke ranah pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan, Kebun Raya Indrokilo di Mojosongo Boyolali masih di bawah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat," katanya.
Sementara itu Ferry (40) salah satu petugas Objek Wisata Pemandian Tirtomarto Pengging mengatakan objek wisata pemandian Tirtomarto Pengging Boyolali masih tutup sejak pandemi COVID-19 hingga sekarang. Ada tiga bulan lebih objek wisata pemandian tutup karena COVID-19.
"Petugas selalu melakukan bersih-bersih di area objek tiga kali selama seminggu. Namun, saya tidak tahu kapan akan dibuka," kata Ferry.
Ferry berharap pandemi COVID-19 segera berakhir dan objek-objek wisata kembali dibuka sehingga perekonomian masyarakat mulai menggeliat di wilayah Boyolali.
Baca juga: Objek wisata di Batang diizinkan dibuka dengan prokes ketat
Baca juga: Pelaku wisata Banyumas sambut baik uji coba pembukaan Lokawsiata Baturraden