Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) mencatat deflasi sebesar 0,01 persen pada Agustus 2021.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jawa Tengah Arjuliwondo dalam siaran pers di Semarang, Rabu, mengatakan, penurunan harga sejumlah komoditas pada sektor makanan, minuman dan tembakau, serta sektor transportasi memicu terjadinya deflasi.

Ia menjelaskan penurunan harga terjadi pada komoditas cabai rawit, cabai merah, serta serta bawang merah.

Penurunan harga tiket pesawat udara dan tarif ojek daring juga berdampak terhadap terjadinya deflasi.

Dari enam daerah di Jawa Tengah tempat dilakukannya survei biaya hidup diketahui, dua daerah mengalami deflasi dan empat lainnya mengalami inflasi.

Deflasi terjadi di Kota Tegal dan Semarang, sementara empat daerah yang mengalami inflasi masing-masing Surakarta, Kudus, Purwokerto, dan Cilacap.

"Dari enam ibu kota provinsi yang ada di Pulau Jawa, Kota Semarang menjadi satu-satunya daerah yang mengalami deflasi sebesar 0,06 persen," katanya.

Sementara jika dilihat dari tahun ke tahun, lanjut dia, secara umum Jawa Tengah masih mengalami inflasi sebesar 1,42 persen.

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024