Temanggung (ANTARA) - Balai Besar Kartini Temanggung mendorong pengembangan kewirausahaan para penyandang disabilitas dengan memberikan bantuan asistensi rehabilitasi sosial (atensi).
Kepala Balai Besar Kartini Temanggung Rachmat Koesnadi di Temanggung, Jumat, menyebutkan penyerahan bantuan itu berupa bantuan pengembangan kewirausahaan dan bantuan alat bantu mobilitas.
"Kami sampaikan bahwa Balai Besar Kartini Temanggung saat ini telah melaksanakan Atensi multi fungsi dengan pendekatan berbasis keluarga, komunitas dan residensial sebagai alternatif terakhir bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang memerlukan layanan Atensi.
Ia menyampaikan hal tersebut sesuai dengan kebijakan dan paradigma baru sebagaimana amanah Permensos nomor 16 Tahun 2020 tentang Atensi sebagai layanan secara langsung di masyarakat yang secara teknis merupakan upaya mewujudkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak PPKS.
Berupa layanan pemenuhan kebutuhan hidup layak, layanan terapi, perawatan sosial dan atau pengasuhan anak, dukungan keluarga, pelatihan vokasional dan pengembangan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial serta dukungan aksesilitas.
Secara geografis, katanya Balai Besar Kartini berada di Kabupaten Temangung, maka sementara ini pihaknya memberikan perhatian khusus pada PPKS yang memerlukan dukungan layanan Atensi di Kabupaten Temanggung.
Ia menyebutkan jumlah penerima manfaat (PM) Atensi berbasis keluarga sebanyak 119 orang disabilitas intelektual dan lansia. Kemudian Atensi berbasis residensial 72 orang disabilitas intelektual, mental, fisik, sensorik netra, dan rungu wicara serta pekerja migran Indonesia yang bermasalah dan lansia.
Selanjutnya Atensi berbasis komunitas melalui 9 lembaga kesejahteraan sosial sebanyak 417 orang anak dan penyandang disabilitas dan respon kasus 2 orang penyandang disabilitas dan lansia.
"Pada tahun 2021, kami telah memberikan berbagai layanan pada 609 orang dari berbagai ragam PPKS di Kabupaten Temanggung baik berbasis keluarga, masyarakat maupun residensial," katanya.
Rachmat menyebutkan PPKS yang telah dilayani terdiri atas penyandang disabilitas intelektual, fisik, mental, sensorik netra dan rungu wicara serta pekerja migran Indonesia bermasalah dan lansia baik yang produktif maupun terlantar.
"Beberapa waktu lalu, kami juga melakukan kegiatan pemberian tambahan gizi bagi tenaga kesehatan dan relawan COVID-19 sejumlah 2125 orang," katanya.
Menurut dia, besarnya anggaran untuk kegiatan Atensi berdasarkan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan oleh pekerja sosial didukung oleh profesi lainnya.
Pada hari Kamis (26/8), pihaknya juga memberikan bantuan atensi dan alat bantu mobilitas secara simbolis kepada tujuh orang penerima manfaat, berupa buku rekening Bank Mandiri, kursi roda, tongkat, alat peraga edukatif terapi gerak motorik, dan bantuan pengembangan kewirausahaan.
Balai Besar Kartini Temanggung juga memiliki layanan kesehatan dan terapi berupa layanan kesehatan umum, gigi, jiwa, terapi wicara, terapi perilaku, fisio terapi dan okupasi terapi yang dapat dimanfaatkan masyarakat yang memerlukan layanan tersebut secara gratis.
Baca juga: 25 disabilitas ikuti pelatihan keterampilan di Balai Besar Kartini
Baca juga: Balai Besar Kartini salurkan bantuan modal usaha penyandang disabilitas di Sumut
Kepala Balai Besar Kartini Temanggung Rachmat Koesnadi di Temanggung, Jumat, menyebutkan penyerahan bantuan itu berupa bantuan pengembangan kewirausahaan dan bantuan alat bantu mobilitas.
"Kami sampaikan bahwa Balai Besar Kartini Temanggung saat ini telah melaksanakan Atensi multi fungsi dengan pendekatan berbasis keluarga, komunitas dan residensial sebagai alternatif terakhir bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang memerlukan layanan Atensi.
Ia menyampaikan hal tersebut sesuai dengan kebijakan dan paradigma baru sebagaimana amanah Permensos nomor 16 Tahun 2020 tentang Atensi sebagai layanan secara langsung di masyarakat yang secara teknis merupakan upaya mewujudkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak PPKS.
Berupa layanan pemenuhan kebutuhan hidup layak, layanan terapi, perawatan sosial dan atau pengasuhan anak, dukungan keluarga, pelatihan vokasional dan pengembangan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial serta dukungan aksesilitas.
Secara geografis, katanya Balai Besar Kartini berada di Kabupaten Temangung, maka sementara ini pihaknya memberikan perhatian khusus pada PPKS yang memerlukan dukungan layanan Atensi di Kabupaten Temanggung.
Ia menyebutkan jumlah penerima manfaat (PM) Atensi berbasis keluarga sebanyak 119 orang disabilitas intelektual dan lansia. Kemudian Atensi berbasis residensial 72 orang disabilitas intelektual, mental, fisik, sensorik netra, dan rungu wicara serta pekerja migran Indonesia yang bermasalah dan lansia.
Selanjutnya Atensi berbasis komunitas melalui 9 lembaga kesejahteraan sosial sebanyak 417 orang anak dan penyandang disabilitas dan respon kasus 2 orang penyandang disabilitas dan lansia.
"Pada tahun 2021, kami telah memberikan berbagai layanan pada 609 orang dari berbagai ragam PPKS di Kabupaten Temanggung baik berbasis keluarga, masyarakat maupun residensial," katanya.
Rachmat menyebutkan PPKS yang telah dilayani terdiri atas penyandang disabilitas intelektual, fisik, mental, sensorik netra dan rungu wicara serta pekerja migran Indonesia bermasalah dan lansia baik yang produktif maupun terlantar.
"Beberapa waktu lalu, kami juga melakukan kegiatan pemberian tambahan gizi bagi tenaga kesehatan dan relawan COVID-19 sejumlah 2125 orang," katanya.
Menurut dia, besarnya anggaran untuk kegiatan Atensi berdasarkan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan oleh pekerja sosial didukung oleh profesi lainnya.
Pada hari Kamis (26/8), pihaknya juga memberikan bantuan atensi dan alat bantu mobilitas secara simbolis kepada tujuh orang penerima manfaat, berupa buku rekening Bank Mandiri, kursi roda, tongkat, alat peraga edukatif terapi gerak motorik, dan bantuan pengembangan kewirausahaan.
Balai Besar Kartini Temanggung juga memiliki layanan kesehatan dan terapi berupa layanan kesehatan umum, gigi, jiwa, terapi wicara, terapi perilaku, fisio terapi dan okupasi terapi yang dapat dimanfaatkan masyarakat yang memerlukan layanan tersebut secara gratis.
Baca juga: 25 disabilitas ikuti pelatihan keterampilan di Balai Besar Kartini
Baca juga: Balai Besar Kartini salurkan bantuan modal usaha penyandang disabilitas di Sumut