Temanggung (ANTARA) - Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung menyalurkan bantuan usaha produktif bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Karo dan Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara melalui program asistensi rehabilitasi sosial (Atensi).
"Sebagai UPT di bawah Ditjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, kami berupa memberikan layanan berbasis komunitas, keluarga, dan masyarakat dengan menjangkau seluruh wilayah Indonesia," kata Kepala Balai Besar Kartini Juena Sitepu dalam keterangan tertulis di Temanggung, Jumat .
Ia menyebutkan di Kabupaten Karo sebanyak 30 penerima manfaat yang dibina oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Alpha Omega di Kecamatan Kabanjahe mendapat bantuan sosial sebesar Rp107 juta.
Baca juga: Mensos Risma resmikan Sentra Kreasi Atensi disabilitas di Temanggung
Menurut dia dana tersebut akan menjadi modal usaha pengembangan kewirausahaan seperti ternak sapi dan biri-biri, perakitan alat pel, keterampilan akrilik, menjahit, dan pertanian sederhana.
Kemudian sebanyak 52 penyandang disabilitas penerima manfaat layanan Atensi berbasis keluarga mendapat bantuan modal untuk pengembangan kewirausahaan.
Bantuan itu akan digunakan untuk modal usaha beternak ayam, kambing, pengadaan keyboard, usaha pembuatan peyek, perlengkapan sekolah, sembako, sepeda motor Viar, kaki palsu adaptif, kursi roda, dan fisioterapi.
Di Kabupaten Humbang Hasundutan, katanya Balai Besar Kartini Temanggung menyalurkan bantuan sosial Rp100 juta kepada 20 penerima manfaat Atensi berbasis keluarga melalui penguatan keluarga untuk kemandirian pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) berupa pengembangan kewirausahaan dalam keluarga untuk usaha beternak ayam, usaha warung kelontong dan elpiji.
"Penerima bantuan itu berdasarkan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan oleh pekerja sosial berupa pengembangan kewirausahaan," katanya.
Ia berharap bantuan tersebut akan meningkatkan kemampuan penerima manfaat dalam memenuhi kebutuhan dasar serta mengatasi masalah kehidupan sehingga mampu mandiri secara ekonomi.
“Hal ini akan tercapai bila keluarga dan masyakarat sekitar memberi dukungan penuh kepada mereka," kata Juena.
Ia menjelaskan terdapat perubahan paradigma dalam pendekatan penanganan seluruh PPKS. Program Atensi itu diimplemetasikan dalam kebijakan rehabilitasi sosial yang dilakukan tidak bersifat sektoral, tetapi pelayanan yang terpadu dan berkelanjutan.
Balai Besar Kartini melakukan pendekatan Atensi berbasis keluarga melalui home care dan penguatan keluarga untuk kemandirian PPKS berbasis komunitas melalui "sheltered workshop peduli (SWP) dan pendampingan LKS.
Selain itu, ada Atensi berbasis residensial sebagai alternatif terakhir dan sebagai "temporary sheltered", rumah aman, dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat rentan, marginal serta sebagai wadah promosi produk di kawasan terpadu.
"Ada juga layanan sentra kreasi Atensi (SKA) sebagai pusat pelatihan vokasional dan pengembangan kewirausahaan serta kesiapan, kesempatan kerja dan wadah promosi produk di kawasan terpadu," katanya.
Ia mengatakan kelanjutan layanan Atensi tersebut, Balai Besar Kartini Temanggung menyerahkan sepenuhnya kepada LKS Alpha Omega, Dinas Sosial, dan pihak terkait.
Juena berharap bantuan Atensi itu dapat meningkatkan kemandirian serta usaha ekonomi produktif bagi penyandang disabilitas di Sumatera Utara.
Baca juga: 50 penyandang disabilitas pelatihan vokasional di Balai Besar Kartini
Baca juga: Balai Besar Kartini Temanggung gelar bazar produk penyandang disabilitas
"Sebagai UPT di bawah Ditjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, kami berupa memberikan layanan berbasis komunitas, keluarga, dan masyarakat dengan menjangkau seluruh wilayah Indonesia," kata Kepala Balai Besar Kartini Juena Sitepu dalam keterangan tertulis di Temanggung, Jumat .
Ia menyebutkan di Kabupaten Karo sebanyak 30 penerima manfaat yang dibina oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Alpha Omega di Kecamatan Kabanjahe mendapat bantuan sosial sebesar Rp107 juta.
Baca juga: Mensos Risma resmikan Sentra Kreasi Atensi disabilitas di Temanggung
Menurut dia dana tersebut akan menjadi modal usaha pengembangan kewirausahaan seperti ternak sapi dan biri-biri, perakitan alat pel, keterampilan akrilik, menjahit, dan pertanian sederhana.
Kemudian sebanyak 52 penyandang disabilitas penerima manfaat layanan Atensi berbasis keluarga mendapat bantuan modal untuk pengembangan kewirausahaan.
Bantuan itu akan digunakan untuk modal usaha beternak ayam, kambing, pengadaan keyboard, usaha pembuatan peyek, perlengkapan sekolah, sembako, sepeda motor Viar, kaki palsu adaptif, kursi roda, dan fisioterapi.
Di Kabupaten Humbang Hasundutan, katanya Balai Besar Kartini Temanggung menyalurkan bantuan sosial Rp100 juta kepada 20 penerima manfaat Atensi berbasis keluarga melalui penguatan keluarga untuk kemandirian pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) berupa pengembangan kewirausahaan dalam keluarga untuk usaha beternak ayam, usaha warung kelontong dan elpiji.
"Penerima bantuan itu berdasarkan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan oleh pekerja sosial berupa pengembangan kewirausahaan," katanya.
Ia berharap bantuan tersebut akan meningkatkan kemampuan penerima manfaat dalam memenuhi kebutuhan dasar serta mengatasi masalah kehidupan sehingga mampu mandiri secara ekonomi.
“Hal ini akan tercapai bila keluarga dan masyakarat sekitar memberi dukungan penuh kepada mereka," kata Juena.
Ia menjelaskan terdapat perubahan paradigma dalam pendekatan penanganan seluruh PPKS. Program Atensi itu diimplemetasikan dalam kebijakan rehabilitasi sosial yang dilakukan tidak bersifat sektoral, tetapi pelayanan yang terpadu dan berkelanjutan.
Balai Besar Kartini melakukan pendekatan Atensi berbasis keluarga melalui home care dan penguatan keluarga untuk kemandirian PPKS berbasis komunitas melalui "sheltered workshop peduli (SWP) dan pendampingan LKS.
Selain itu, ada Atensi berbasis residensial sebagai alternatif terakhir dan sebagai "temporary sheltered", rumah aman, dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat rentan, marginal serta sebagai wadah promosi produk di kawasan terpadu.
"Ada juga layanan sentra kreasi Atensi (SKA) sebagai pusat pelatihan vokasional dan pengembangan kewirausahaan serta kesiapan, kesempatan kerja dan wadah promosi produk di kawasan terpadu," katanya.
Ia mengatakan kelanjutan layanan Atensi tersebut, Balai Besar Kartini Temanggung menyerahkan sepenuhnya kepada LKS Alpha Omega, Dinas Sosial, dan pihak terkait.
Juena berharap bantuan Atensi itu dapat meningkatkan kemandirian serta usaha ekonomi produktif bagi penyandang disabilitas di Sumatera Utara.
Baca juga: 50 penyandang disabilitas pelatihan vokasional di Balai Besar Kartini
Baca juga: Balai Besar Kartini Temanggung gelar bazar produk penyandang disabilitas