Temanggung (ANTARA) - Sebanyak 50 penyandang disabilitas fisik dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengikuti pelatihan vokasional dan kewirausahaan di Balai Besar Disabilitas Intelektual Kartini di Kabupaten Temanggung.
Kepala Balai Besar Disabilitas Kartini Juena Sitepu di Temanggung, Rabu, mengatakan dalam kegiatan oleh 50 penyandang disabilitas tersebut dibagi dua tahap pelatihan vokasional, masing-masing 25 orang.
"Pada tahap awal ini kami menerima 25 orang dan minggu depan kami menerima 25 orang lagi untuk mengikuti layanan rehabilitasi atensi di Balai Besar Disabilitas Intelektual Kartini," katanya.
Ia menuturkan selama di tempat itu mereka akan dilatih vokasional dan kewirausahaan sehingga ketika meninggalkan balai tersebut mereka sudah memiliki keterampilan dan siap membuka usaha di tempat tinggal masing-masing.
Dalam kegiatan ini, para penyandang disabilitas mendapat pelatihan, antara lain pembuatan kue, tanaman hias, peternakan/perikanan, batik ciprat, dan menjahit.
"Kami nanti juga akan memberikan bantuan modal usaha sesuai hasil asesmen teman-teman pekerja sosial," katanya.
Juena menyampaikan kegiatan ini layanan atensi multifungsi Balai Besar Disabilitas Intelektual Kartini.
"Jadi Balai Besar Kartini sekarang tidak hanya menangani disabilitas intelektual tetapi kami juga menangani beragam disabilitas, kami juga menerima pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) lainnya yang membutuhkan," katanya.
Ia berharap, setelah mengikuti pelatihan vakasional dan kewirausahaan ini, penyandang disabilitas mempunyai keterampilan, motivasi, dan kemampuan untuk membuka usaha.
"Harapan kami, setelah pulang dari sini mereka bisa memiliki usaha, mereka bisa mandiri secara sosial dan ekonomi sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya.
Kepala Balai Besar Disabilitas Kartini Juena Sitepu di Temanggung, Rabu, mengatakan dalam kegiatan oleh 50 penyandang disabilitas tersebut dibagi dua tahap pelatihan vokasional, masing-masing 25 orang.
"Pada tahap awal ini kami menerima 25 orang dan minggu depan kami menerima 25 orang lagi untuk mengikuti layanan rehabilitasi atensi di Balai Besar Disabilitas Intelektual Kartini," katanya.
Ia menuturkan selama di tempat itu mereka akan dilatih vokasional dan kewirausahaan sehingga ketika meninggalkan balai tersebut mereka sudah memiliki keterampilan dan siap membuka usaha di tempat tinggal masing-masing.
Dalam kegiatan ini, para penyandang disabilitas mendapat pelatihan, antara lain pembuatan kue, tanaman hias, peternakan/perikanan, batik ciprat, dan menjahit.
"Kami nanti juga akan memberikan bantuan modal usaha sesuai hasil asesmen teman-teman pekerja sosial," katanya.
Juena menyampaikan kegiatan ini layanan atensi multifungsi Balai Besar Disabilitas Intelektual Kartini.
"Jadi Balai Besar Kartini sekarang tidak hanya menangani disabilitas intelektual tetapi kami juga menangani beragam disabilitas, kami juga menerima pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) lainnya yang membutuhkan," katanya.
Ia berharap, setelah mengikuti pelatihan vakasional dan kewirausahaan ini, penyandang disabilitas mempunyai keterampilan, motivasi, dan kemampuan untuk membuka usaha.
"Harapan kami, setelah pulang dari sini mereka bisa memiliki usaha, mereka bisa mandiri secara sosial dan ekonomi sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya.