Solo (ANTARA) - Volume transaksi Benteng Trade Center (BTC) Solo belum normal usai pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

"Belum ada peningkatan penjualan, rata-rata per hari ada sekitar 100 transaksi," kata salah satu penjual pakaian Prasetyo di BTC Solo, Senin.

Ia mengatakan, jika dibandingkan dengan sebelum adanya pelaksanaan PPKM level 4, maka terjadi penurunan transaksi yang cukup signifikan. Menurut dia, sebelum ada PPKM, penjualan bisa mencapai 300 potong pakaian.

"Kebetulan saya jualan pakaian anak, harganya mulai dari Rp35.000-100.000 per potong," katanya.

Pedagang lainnya, Sari, mengatakan penurunan sudah terjadi sejak awal PPKM yang dilaksanakan pada 3 Juli 2021. Pedagang sepatu ini mengatakan dalam satu hari hanya bisa menjual sekitar sepuluh pasang sepatu dan sandal.

"Sebelumnya bisa laku sampai 25 pasang sepatu dan sandal. Kalau untuk harganya mulai dari Rp30.000-135.000 per pasang," katanya.

Baca juga: Rumah BUMN Rembang bukukan transaksi senilai Rp770 juta

Ia mengatakan penurunan penjualan tersebut berdampak pada makin banyaknya produk yang harus tersimpan. Oleh karena itu, ia berupaya untuk menjaga agar kualitas produk tidak mengalami penurunan.

"Sepatu dan sandalnya kan di kardus, yang pasti jangan sampai lembap. Jadi tidak jamuran dan lem juga tetap kuat," katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Supplier Online BTC Solo Dyna Ayu Lestari memastikan jumlah transaksi pengunjung saat ini cukup rendah.

"Daya beli masyarakat minim, belum ada kenaikan signifikan untuk pengunjung. Kebanyakan pengunjung yang biasanya," katanya.

Ia mengatakan penurunan transaksi tersebut juga terlihat dari jumlah reseller baru yang masuk ke dalam grup reseller.

"Hanya 1-2 orang yang masuk grup, biasanya lebih dari itu. Artinya nggak ada orang baru yang ingin jadi reseller. Jadi yang datang hanya reseller lama," katanya.

Baca juga: BI targetkan transaksi digital meluas hingga pelosok desa
Baca juga: Transaksi Tokopedia E-Samsat di Jateng meningkat 4 kali lipat

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024