Magelang, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah mencari pola yang tepat dalam penyelenggaraan vaksinasi COVID-19 agar menarik warga setempat untuk mengikuti program mengatasi pandemi virus corona jenis baru itu.
"Kita mencari pola bagaimana agar masyarakat tertarik divaksin. Seperti sekarang, kita adakan di Taman Kyai Langgeng dan kita jemput pakai minibus milik Pemkot Magelang," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz di sela peninjauan vaksinasi massal di objek wisata unggulan daerah setempat, Taman Kyai Langgeng, di Magelang, Minggu.
Rencananya, ujarnya, vaksinasi massal di daerah setempat terus dilakukan dengan seminggu sekali dilakukan evaluasi untuk pemantapan pelaksanaannya sehingga 100 persen target warga setempat divaksin bisa tercapai.
Baca juga: Penyandang disabilitas Jateng mulai terima vaksin COVID
Hingga saat ini, kata dia, capaian vaksinasi di daerah tersebut sudah sekitar 40 persen. Tidak disebutkan secara detail angka capaian dan target vaksinasi di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
"Rencana vaksinasi massal terus kita lakukan, seminggu sekali kita evaluasi," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia menyatakan tidak memungkiri bahwa hingga saat ini pemahaman masyarakat tentang vaksin masih berbeda-beda sehingga menjadi kendala dalam percepatan vaksinasi COVID-19.
Vaksinasi massal di Taman Kyai Langgeng Kota Magelang dengan tajuk "Wisata Vaksin" tersebut hingga hari ini sebagai pelaksanaan kedua.
"Kita sudah gelar (vaksinasi massal, red.) pertama di sini (Taman Kyai Langgeng, red.). Sekarang kedua, dan mungkin nanti ketiga juga dilaksanakan di sini, sampai tercapai 100 persen warga tervaksin," katanya.
Ia menyebut bahwa secara umum data perkembangan pandemi COVID-19 di daerah itu sudah sesuai dengan data Satgas COVID-19 Provinsi Jawa Tengah dan pusat.
Pada kesempatan itu, Aziz juga berterima kasih kepada berbagai pihak di daerah tersebut yang ikut mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, seperti Polres Magelang Kota dan Kodim 0705/Magelang.
Kedua instansi ini juga membantu Dinas Kesehatan Kota Magelang dalam penyediaan vaksin untuk melayani masyarakat setempat.
"Terima kasih kepada Kapolres, Dandim, yang sudah memberi edukasi, pemahaman masyarakat terkait vaksin yang bermanfaat memberikan kekebalan tubuh. Efek samping vaksin tidak berbahaya," kata dia.
Pada vaksinasi massal kali ini, pihaknya menggunakan vaksin merek Sinovac dan Moderna.
Terkait dengan penggunaan vaksin Moderna, pihaknya menyediakan obat penurun demam (paracetamol) untuk penerima vaksin tersebut karena efek samping berbeda dengan Sinovac.
Pemkot Magelang juga sudah mulai menyuntikkan vaksin dosis ketiga atau "booster" (penguat) menggunakan vaksin Moderna kepada tenaga kesehatan dan tenaga penunjang lainnya dalam penanganan penderita COVID-19.
Baca juga: Anak-anak belum divaksin dilarang masuk tempat wisata di Kota Semarang
Baca juga: Polrestabes Semarang segera vaksinasi untuk pekerja mal
"Kita mencari pola bagaimana agar masyarakat tertarik divaksin. Seperti sekarang, kita adakan di Taman Kyai Langgeng dan kita jemput pakai minibus milik Pemkot Magelang," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz di sela peninjauan vaksinasi massal di objek wisata unggulan daerah setempat, Taman Kyai Langgeng, di Magelang, Minggu.
Rencananya, ujarnya, vaksinasi massal di daerah setempat terus dilakukan dengan seminggu sekali dilakukan evaluasi untuk pemantapan pelaksanaannya sehingga 100 persen target warga setempat divaksin bisa tercapai.
Baca juga: Penyandang disabilitas Jateng mulai terima vaksin COVID
Hingga saat ini, kata dia, capaian vaksinasi di daerah tersebut sudah sekitar 40 persen. Tidak disebutkan secara detail angka capaian dan target vaksinasi di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
"Rencana vaksinasi massal terus kita lakukan, seminggu sekali kita evaluasi," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia menyatakan tidak memungkiri bahwa hingga saat ini pemahaman masyarakat tentang vaksin masih berbeda-beda sehingga menjadi kendala dalam percepatan vaksinasi COVID-19.
Vaksinasi massal di Taman Kyai Langgeng Kota Magelang dengan tajuk "Wisata Vaksin" tersebut hingga hari ini sebagai pelaksanaan kedua.
"Kita sudah gelar (vaksinasi massal, red.) pertama di sini (Taman Kyai Langgeng, red.). Sekarang kedua, dan mungkin nanti ketiga juga dilaksanakan di sini, sampai tercapai 100 persen warga tervaksin," katanya.
Ia menyebut bahwa secara umum data perkembangan pandemi COVID-19 di daerah itu sudah sesuai dengan data Satgas COVID-19 Provinsi Jawa Tengah dan pusat.
Pada kesempatan itu, Aziz juga berterima kasih kepada berbagai pihak di daerah tersebut yang ikut mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, seperti Polres Magelang Kota dan Kodim 0705/Magelang.
Kedua instansi ini juga membantu Dinas Kesehatan Kota Magelang dalam penyediaan vaksin untuk melayani masyarakat setempat.
"Terima kasih kepada Kapolres, Dandim, yang sudah memberi edukasi, pemahaman masyarakat terkait vaksin yang bermanfaat memberikan kekebalan tubuh. Efek samping vaksin tidak berbahaya," kata dia.
Pada vaksinasi massal kali ini, pihaknya menggunakan vaksin merek Sinovac dan Moderna.
Terkait dengan penggunaan vaksin Moderna, pihaknya menyediakan obat penurun demam (paracetamol) untuk penerima vaksin tersebut karena efek samping berbeda dengan Sinovac.
Pemkot Magelang juga sudah mulai menyuntikkan vaksin dosis ketiga atau "booster" (penguat) menggunakan vaksin Moderna kepada tenaga kesehatan dan tenaga penunjang lainnya dalam penanganan penderita COVID-19.
Baca juga: Anak-anak belum divaksin dilarang masuk tempat wisata di Kota Semarang
Baca juga: Polrestabes Semarang segera vaksinasi untuk pekerja mal