Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan merampungkan proyek pembangunan tanggul penahan banjir yang diakibatkan limpasan air Sungai Lodji saat musim hujan dan rob senilai Rp200 juta.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan Khaerudin di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pekerjaan fisik pembangunan tanggul dengan dana APBD senilai Rp200 juta yang berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur telah rampung 100 persen.
"Saat rob di Kecamatan Pekalongan Timur kerap dilanda banjir akibat limpasan air Sungai Lodji yang meluap karena posisinya berupa cekungan. Oleh karena saat rob maka air akan menggenangi permukiman warga," katanya.
Menurut dia, sebelumnya tanggul yang berada di wilayah Sampangan, Kecamatan Pekalongan Timur itu sudah dibangun dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter. Namun, pemkot menilai tanggul penahan banjir itu perlu ditinggikan lagi agar limpasan air sungai tidak masuk ke permukiman warga.
Saat ini, panjang tanggul yang dibangun adalah 170 meter dengan ketinggian 1,3 meter sampai 1,7 meter dengan proses pengerjaan proyek itu mulai 19 Mei 2021 hingga 6 Agustus 2021.
Khaerudin mengatakan dengan diselesaikannya proyek pembangunan itu, masyarakat perlu menjaga keberadaan tanggul tersebut termasuk tidak membuang sampah sembarangan ke Sungai Lodji.
"Berdasar monitoring, sisa sampah yang berada di Sungai Lodji berasal dari permukiman warga di sekitar bantaran sungai itu," katanya.
Ia menambahkan selama warga terbiasa dengan membuang sampah di pinggir sungai, kemudian saat hujan ataupun banjir hanyut terbawa ke aliran sungai tersebut sehingga air melimpas ke permukiman warga.
Baca juga: Sejumlah warung di Pantai Sodong Cilacap rusak dihantam rob
Baca juga: Waspadai banjir rob saat gerhana Bulan
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan Khaerudin di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pekerjaan fisik pembangunan tanggul dengan dana APBD senilai Rp200 juta yang berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur telah rampung 100 persen.
"Saat rob di Kecamatan Pekalongan Timur kerap dilanda banjir akibat limpasan air Sungai Lodji yang meluap karena posisinya berupa cekungan. Oleh karena saat rob maka air akan menggenangi permukiman warga," katanya.
Menurut dia, sebelumnya tanggul yang berada di wilayah Sampangan, Kecamatan Pekalongan Timur itu sudah dibangun dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter. Namun, pemkot menilai tanggul penahan banjir itu perlu ditinggikan lagi agar limpasan air sungai tidak masuk ke permukiman warga.
Saat ini, panjang tanggul yang dibangun adalah 170 meter dengan ketinggian 1,3 meter sampai 1,7 meter dengan proses pengerjaan proyek itu mulai 19 Mei 2021 hingga 6 Agustus 2021.
Khaerudin mengatakan dengan diselesaikannya proyek pembangunan itu, masyarakat perlu menjaga keberadaan tanggul tersebut termasuk tidak membuang sampah sembarangan ke Sungai Lodji.
"Berdasar monitoring, sisa sampah yang berada di Sungai Lodji berasal dari permukiman warga di sekitar bantaran sungai itu," katanya.
Ia menambahkan selama warga terbiasa dengan membuang sampah di pinggir sungai, kemudian saat hujan ataupun banjir hanyut terbawa ke aliran sungai tersebut sehingga air melimpas ke permukiman warga.
Baca juga: Sejumlah warung di Pantai Sodong Cilacap rusak dihantam rob
Baca juga: Waspadai banjir rob saat gerhana Bulan