Pekalongan (ANTARA) - Sebanyak 25 polisi penyintas COVID-19 di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mendaftarkan diri kepada Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) setempat sebagai donor plasma konvalesen.
Kepala UDD PMI Kota Pekalongan Ani Sri Rahayu di Pekalongan, Kamis mengatakan bahwa kebutuhan pasien COVID-19 terhadap plasma konvalesen cukup tinggi, yaitu mencapai 10-15 kantong per hari.
"Akan tetapi, permintaan itu baru bisa dipenuhi sekitar 80 persen saja, karena jumlah orang yang jadi penyumbang plasma konvalesen sedikit, yaitu sekitar 5 orang setiap hari," katanya.
Baca juga: PMI Banjarnegara gencarkan sosialisasi pentingnya donor plasma
Ia mengatakan pihaknya akan memproses plasma konvalesen dengan cara konvensional, yaitu dari satu donor yang memenuhi syarat diambil satu kantong.
"Sementara ini pemintaan baru terpenuhi sekitar 80 persen karena kami kesulitan untuk mencari penyumbang plasma konvalesen," kata Ani Sri Rahayu.
Menurut dia, bagi para calon donor plasma konvalesen akan dilakukan skrining khusus, seperti terlebih dulu diambil sampel darahnya masing-masing lima mili liter.
Selanjutnya, sampel darah itu, kata dia, akan dibawa ke UDD PMI untuk diperiksa di laboratorium, apakah memenuhi syarat untuk menyumbangkan plasma konvalesen atau tidak.
"Kami juga akan memeriksa titer antibodi-nya masih ada atau tidak, dan apakah yang bersangkutan memiliki penyakit infeksi menular lewat transfusi darah dan lainnya," katanya.
Baca juga: PMI Jateng dukung ketersediaan oksigen untuk RS di Solo
Ia mengatakan syarat untuk bisa menjadi donor plasma konvalesen, antara lain penyintas COVID-19 yang jangka waktu dari sembuhnya hingga melakukan donor sekitar dua minggu sampai dengan tidak lebih dari dua bulan, diutamakan laki-laki, berat badan minimal 55 kg, dan tidak ada komorbid.
Seorang penyintas COVID-19 dari Satlantas Polres Pekalongan Kota Aiptu Kristanto mengatakan dirinya pernah terkonfirmasi positif COVID-19 pada 27 Juni 2021 dan kini sudah sembuh.
Menurut dia, niat dirinya menyumbangkan plasma konvalesen, karena pertimbangan rasa kemanusiaan untuk menolong pasien COVID-19 agar cepat sembuh.
"Saya berharap donor plasma konvalesen ini bisa sedikit meringankan para pasien COVID-19 dan mempercepat kesembuhannya," katanya.
Kepala UDD PMI Kota Pekalongan Ani Sri Rahayu di Pekalongan, Kamis mengatakan bahwa kebutuhan pasien COVID-19 terhadap plasma konvalesen cukup tinggi, yaitu mencapai 10-15 kantong per hari.
"Akan tetapi, permintaan itu baru bisa dipenuhi sekitar 80 persen saja, karena jumlah orang yang jadi penyumbang plasma konvalesen sedikit, yaitu sekitar 5 orang setiap hari," katanya.
Baca juga: PMI Banjarnegara gencarkan sosialisasi pentingnya donor plasma
Ia mengatakan pihaknya akan memproses plasma konvalesen dengan cara konvensional, yaitu dari satu donor yang memenuhi syarat diambil satu kantong.
"Sementara ini pemintaan baru terpenuhi sekitar 80 persen karena kami kesulitan untuk mencari penyumbang plasma konvalesen," kata Ani Sri Rahayu.
Menurut dia, bagi para calon donor plasma konvalesen akan dilakukan skrining khusus, seperti terlebih dulu diambil sampel darahnya masing-masing lima mili liter.
Selanjutnya, sampel darah itu, kata dia, akan dibawa ke UDD PMI untuk diperiksa di laboratorium, apakah memenuhi syarat untuk menyumbangkan plasma konvalesen atau tidak.
"Kami juga akan memeriksa titer antibodi-nya masih ada atau tidak, dan apakah yang bersangkutan memiliki penyakit infeksi menular lewat transfusi darah dan lainnya," katanya.
Baca juga: PMI Jateng dukung ketersediaan oksigen untuk RS di Solo
Ia mengatakan syarat untuk bisa menjadi donor plasma konvalesen, antara lain penyintas COVID-19 yang jangka waktu dari sembuhnya hingga melakukan donor sekitar dua minggu sampai dengan tidak lebih dari dua bulan, diutamakan laki-laki, berat badan minimal 55 kg, dan tidak ada komorbid.
Seorang penyintas COVID-19 dari Satlantas Polres Pekalongan Kota Aiptu Kristanto mengatakan dirinya pernah terkonfirmasi positif COVID-19 pada 27 Juni 2021 dan kini sudah sembuh.
Menurut dia, niat dirinya menyumbangkan plasma konvalesen, karena pertimbangan rasa kemanusiaan untuk menolong pasien COVID-19 agar cepat sembuh.
"Saya berharap donor plasma konvalesen ini bisa sedikit meringankan para pasien COVID-19 dan mempercepat kesembuhannya," katanya.