Semarang (ANTARA) - Pemahaman masyarakat terkait virus Corona dan gejalanya harus terus ditingkatkan untuk menekan angka kematian akibat COVID-19 di Tanah Air.
"Berbagai upaya agar masyarakat benar-benar memahami virus Corona dan gejalanya harus segera dilakukan untuk menekan angka kematian akibat COVID-19 yang terjadi saat ini," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Selasa (3/7).
Catatan Kementerian Kesehatan pada Senin (2/8) kasus meninggal bertambah 1.568 kasus. Dalam 3 hari terakhir kasus meninggal masih berada di kisaran 1.600-1.800- an kasus. Sehingga secara total 97.291 orang meninggal dunia akibat COVID-19 di Tanah Air, sepanjang satu setengah tahun terakhir.
Dalam sesi jumpa pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekertariat Presiden, Senin (2/8) itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab utama tingginya angka kematian akibat COVID-19, karena kebanyakan pasien datang ke rumah sakit pada kondisi yang sudah parah, sehingga terlambat ditangani.
Hal itu, jelas Budi, terjadi karena kurangnya edukasi masyarakat, sehingga masih menganggap aib saat terkena COVID-19, akibatnya tidak menginformasikan kepada orang sekitar dan terlambat datang ke rumah sakit.
Menurut Lestari, upaya untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana bila terpapar COVID-19, harus segera dan mendesak dilakukan, untuk menekan angka kematian akibat virus Corona di Tanah Air.
Menurut Rerie, sapaan Lestari, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah harus benar-benar mampu memberikan sosialisasi yang mudah dipahami oleh semua kalangan, agar pesan yang diharapkan sampai dan dipahami.
Tingkat pemahaman masyarakat yang baik tentang virus korona, jelas Rerie, akan sangat membantu dalam kerja-kerja pengendalian COVID-19 yang sedang dilakukan saat ini.
Bila pemahaman masyarakat tentang COVID-19 sangat baik, tambahnya, upaya testing dan tracing, serta penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19, akan jauh lebih mudah dilakukan.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap para pemangku kepentingan mampu menerapkan strategi yang tepat dalam menyebarluaskan pemahaman tentang COVID-19 kepada masyarakat.
Menurut Rerie, berbagai upaya bisa segera dilakukan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat, sebagai misal dengan melibatkan aparat pemerintah hingga perangkat desa, RT, RW untuk berkomunikasi intens sampai lingkungan keluarga.
Tentu saja langkah itu semua, tegas anggota DPR RI, Dapil II Jawa Tengah itu, harus didukung dengan komitmen bersama yang kuat dari para pemangku kepentingan, agar upaya tersebut bisa berjalan sesuai rencana.
Karena, tegasnya, tanpa semangat kebersamaan dalam mendukung sejumlah kebijakan yang telah ditetapkan, upaya pengendalian COVID-19 di tanah air akan semakin sulit.
Rerie berharap, semangat masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk mendukung pengendalian COVID-19 di Tanah Air tetap tinggi, setinggi semangat kemerdekaan yang digelorakan para pendiri bangsa ini pada 76 tahun silam.***
"Berbagai upaya agar masyarakat benar-benar memahami virus Corona dan gejalanya harus segera dilakukan untuk menekan angka kematian akibat COVID-19 yang terjadi saat ini," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Selasa (3/7).
Catatan Kementerian Kesehatan pada Senin (2/8) kasus meninggal bertambah 1.568 kasus. Dalam 3 hari terakhir kasus meninggal masih berada di kisaran 1.600-1.800- an kasus. Sehingga secara total 97.291 orang meninggal dunia akibat COVID-19 di Tanah Air, sepanjang satu setengah tahun terakhir.
Dalam sesi jumpa pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekertariat Presiden, Senin (2/8) itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab utama tingginya angka kematian akibat COVID-19, karena kebanyakan pasien datang ke rumah sakit pada kondisi yang sudah parah, sehingga terlambat ditangani.
Hal itu, jelas Budi, terjadi karena kurangnya edukasi masyarakat, sehingga masih menganggap aib saat terkena COVID-19, akibatnya tidak menginformasikan kepada orang sekitar dan terlambat datang ke rumah sakit.
Menurut Lestari, upaya untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana bila terpapar COVID-19, harus segera dan mendesak dilakukan, untuk menekan angka kematian akibat virus Corona di Tanah Air.
Menurut Rerie, sapaan Lestari, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah harus benar-benar mampu memberikan sosialisasi yang mudah dipahami oleh semua kalangan, agar pesan yang diharapkan sampai dan dipahami.
Tingkat pemahaman masyarakat yang baik tentang virus korona, jelas Rerie, akan sangat membantu dalam kerja-kerja pengendalian COVID-19 yang sedang dilakukan saat ini.
Bila pemahaman masyarakat tentang COVID-19 sangat baik, tambahnya, upaya testing dan tracing, serta penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19, akan jauh lebih mudah dilakukan.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap para pemangku kepentingan mampu menerapkan strategi yang tepat dalam menyebarluaskan pemahaman tentang COVID-19 kepada masyarakat.
Menurut Rerie, berbagai upaya bisa segera dilakukan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat, sebagai misal dengan melibatkan aparat pemerintah hingga perangkat desa, RT, RW untuk berkomunikasi intens sampai lingkungan keluarga.
Tentu saja langkah itu semua, tegas anggota DPR RI, Dapil II Jawa Tengah itu, harus didukung dengan komitmen bersama yang kuat dari para pemangku kepentingan, agar upaya tersebut bisa berjalan sesuai rencana.
Karena, tegasnya, tanpa semangat kebersamaan dalam mendukung sejumlah kebijakan yang telah ditetapkan, upaya pengendalian COVID-19 di tanah air akan semakin sulit.
Rerie berharap, semangat masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk mendukung pengendalian COVID-19 di Tanah Air tetap tinggi, setinggi semangat kemerdekaan yang digelorakan para pendiri bangsa ini pada 76 tahun silam.***