Boyolali (ANTARA) - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Boyolali menyebutkan tenaga bidan desa kini ikut berperan aktif melakukan penanganan COVID-19 melalui monitoring dan pelacakan kepada  kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

"Bidan desa ikut berperan aktif dalam melakukan monitoring pasien terkonfirmasi positif COVID-19, dimulai dari pendataan anggota IBI dan warga lainnya yang terpapar," katanya Ketua IBI Kabupaten Boyolali Sri Haryanti di Boyolali, Jumat.

Pada masa pandemi COVID-19 hingga saat ini, keterlibatan semua elemen dari berbagai bidang sangat diperlukan. Salah satu peran aktif yang dibutuhkan bidan desa yang mendukung penerapan Satgas Jogo Tonggo di bidang kesehatan.

Hal tersebut karena bidan desa merupakan garda terdepan untuk menggerakkan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di tingkat desa.

Dia mengatakan peran bidan dalam melakukan monitoring warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri (isoman) pertama melakukan pendataan anggota IBI yang terpapar COVID-19.

Kemudian, melaporkan anggota IBI yang terkonfirmasi positif secara berjenjang mulai dari tingkat IBI ranting, cabang pengurus daerah hingga pusat. Memberikan bantuan bagi anggota IBI yang terpapar COVID-19.

Pihaknya selalu melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pengurus daerah (PD) dan pengurus cabang (PC) IBI melalui virtual meeting dan nengupayakan bantuan dari internal kepada bidan terutama praktik mandiri untuk keberlangsungannya pelayanan kesehatan maternal dan neonatel.

Sementara jumlah anggota IBI di Boyolali sebanyak 977 orang bidan dan yang terpapar COVID-19 tercatat sebanyak 122 orang dan yang meninggal dunia 3 orang serta suami bidan meninggal ada 2 orang.

Bidan Puskesmas Klego II Sri Susilowati mengatakan tenaga bidan desa kini mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru mengenai penanganan COVID-19. Bidan desa mempunyai andil dalam melakukan pelacakan kepada kontak erat pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

"Hasil tracking itu, dilaporkan pada surveilans untuk dilakukan penjadwalan pemeriksaan antigen. Kami juga melakukan pendampingan saat keluarga kontak erat yang terkonfirmasi melakukan pemeriksaan antigen dengan memastikan benar-benar datang untuk melakukan pemeriksaan antigen," kata Susilowati.

Menurut dia, setelah melalui pemeriksaan antigen dan dinyatakan positif, bidan desa akan melakukan pendampingan baik kepada pasien bergejala maupun orang tanpa gejala (OTG).

"Pasien yang tidak bergejala didampingi dengan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh keluarga. Pasien yang bergejala diberi obat sesuai dengan gejala yang dikeluhan," katanya.

Selain melakukan pendampingan kepada keluarga pasien terkonfirmasi, kata dia, bidan desa juga melakukan pendampingan pasien hingga merujuk ke rumah sakit untuk pasien umum, ibu hamil dan ibu bersalin. Pihaknya juga melakukan pendampingan apabila ditemukan kasus meninggal dunia akibat COVID-19.

"Kami melaksanakan pendampingan dan kegiatan untuk kasus-kasus yang kebetulan ada yang meninggal dengan terkonfirmasi," katanya. 


 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024