Jakarta (ANTARA) - Empat orang ditangkap dalam kaitannya dengan pelecehan rasial di media sosial yang menyasar tiga pemain Timnas Inggris setelah final Euro 2020, demikian pernyataan kepolisian Inggris pada Kamis.
Sebuah tim spesialis sedang menyelidiki komentar-komentar ofensif tersebut, kata polisi setelah tiga pemain berkulit hitam, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka, menjadi sasaran pelecehan rasial di Facebook, Instagram dan Twitter.
Ketiganya adalah pemain yang gagal mencetak gol saat Inggris kalah dalam adu penalti melawan Italia di Stadion Wembley, London.
Aksi rasis ini dikecam luas dan pemerintah Inggris telah berjanji menindak perusahaan-perusahaan media sosial bila mereka tidak segera menghapus komentar-komentar itu.
"Kami bekerja sangat dekat dengan platform media sosial yang menyediakan data yang kami butuhkan untuk memajukan penyelidikan," kata Kepala Polisi Mark Roberts yang dikutip Reuters.
Baca juga: Southgate jijik terhadap perilaku rasis kepada pemainnya
"Bila kami mengidentifikasi bahwa Anda berada di balik kejahatan ini, kami akan melacak Anda dan Anda akan menghadapi konsekuensi serius dari tindakan memalukan Anda."
Investigasi kejahatan rasial yang dipimpin oleh Unit Polisi untuk Sepak Bola Inggris sedang berlangsung.
Polisi mengatakan puluhan aplikasi data telah diajukan ke perusahaan teknologi dan sejauh ini empat orang telah ditangkap.
Para pemain Inggris sendiri menyoroti masalah rasialisme saat mereka melakukan aksi berlutut sebelum pertandingan mulai yang dicemooh sejumlah suporter.
Polisi juga mengatakan terjadi 897 insiden terkait sepak bola dan 264 penangkapan dalam 24 jam sebelum dan sesudah pertandingan final Euro 2020.
Baca juga: Facebook, Twitter bertekad perangi rasisme terhadap pemain Inggris
Sebuah tim spesialis sedang menyelidiki komentar-komentar ofensif tersebut, kata polisi setelah tiga pemain berkulit hitam, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka, menjadi sasaran pelecehan rasial di Facebook, Instagram dan Twitter.
Ketiganya adalah pemain yang gagal mencetak gol saat Inggris kalah dalam adu penalti melawan Italia di Stadion Wembley, London.
Aksi rasis ini dikecam luas dan pemerintah Inggris telah berjanji menindak perusahaan-perusahaan media sosial bila mereka tidak segera menghapus komentar-komentar itu.
"Kami bekerja sangat dekat dengan platform media sosial yang menyediakan data yang kami butuhkan untuk memajukan penyelidikan," kata Kepala Polisi Mark Roberts yang dikutip Reuters.
Baca juga: Southgate jijik terhadap perilaku rasis kepada pemainnya
"Bila kami mengidentifikasi bahwa Anda berada di balik kejahatan ini, kami akan melacak Anda dan Anda akan menghadapi konsekuensi serius dari tindakan memalukan Anda."
Investigasi kejahatan rasial yang dipimpin oleh Unit Polisi untuk Sepak Bola Inggris sedang berlangsung.
Polisi mengatakan puluhan aplikasi data telah diajukan ke perusahaan teknologi dan sejauh ini empat orang telah ditangkap.
Para pemain Inggris sendiri menyoroti masalah rasialisme saat mereka melakukan aksi berlutut sebelum pertandingan mulai yang dicemooh sejumlah suporter.
Polisi juga mengatakan terjadi 897 insiden terkait sepak bola dan 264 penangkapan dalam 24 jam sebelum dan sesudah pertandingan final Euro 2020.
Baca juga: Facebook, Twitter bertekad perangi rasisme terhadap pemain Inggris