Inggris dan media lokalnya dikritik habis mantan bek Timnas Italia

Rabu, 14 Juli 2021 9:18 WIB

Jakarta (ANTARA) - Mantan bek Tim nasional Italia, Fulvio Collovati, melontarkan kritik habis-habisan kepada Inggris dan media lokalnya setelah Gli Azzurri mampu mengalahkan The Three Lions lewat adu penalti untuk menjuarai Euro 2020.

Menurut pemilik medali juara Piala Dunia 1982 itu, media Inggris terlalu arogan dan cuma memperhatikan sepak bola mereka sendiri walhasil lini belakang tim besutan Gareth Southgate itu beberapa kali sempat direpotkan oleh pergerakan Federico Chiesa di laga final.

"Media Inggris cuma tahu sepak bola mereka sendiri, bukan peta persaingan internasional. Saya mendapat kesan bahwa mereka cuma punya sedikit pengetahuan tentang sepak bola di luar Inggris, mereka sangat terkungkung," kata Collovati kepada Calciomercato.com sebagaimana dikutip dari laman Football Italia, Rabu dini hari WIB.

Baca juga: Beragam reaksi atas gelar juara Euro 2020 diraih Italia

"Mungkin itu sebabnya mereka dikejutkan oleh Italia di Euro. Mereka lancang, terlalu mendaku dan arogan. Sebaliknya, kerendahan hati tim Roberto Mancini berhasil menyingkirkan banyak kubu," ujarnya menambahkan.

Raihan trofi Euro 2020 semakin menajamkan rekor gemilang Italia di bawah asuhan Mancini yang melewatkan 34 pertandingan tanpa kekalahan.

Collovati, yang semasa bermain merupakan bek stopper andalan timnas Italia, menyebut lini belakang Inggris mengalami banyak kendala dibandingkan duet bek tengah kepala tiga di jantung pertahanan Italia, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.

"Dari pertandingan itu terlihat jelas bagaimana bek seharusnya bertahan. Inggris memperoleh gol cepat dan mungkin satu dua peluang sesudahnya, tetapi selepas itu tidak ada lagi," katanya.

"Saya khawatir di masa kini mereka tidak mengajarkan postur kuda-kuda bertahan, bagaimana mengendalikan kecepatan saat menjaga lawan satu lawan satu yang punya kemampuan kaki kanan atau kiri.

"Lihat saja bagaimana mudahnya Chiesa melewati bek-bek Inggris. Jelas dia punya kecepatan, tapi dia tidak perlu bekerja banyak kecuali memindahkan bola dan berlari, sebab postur kuda-kuda lawannya salah.

"Semuanya tentang bagaimana mengantisipasi pergerakan dalam situasi semacam itu, dan Chiellini adalah contoh bek medote lama, dia tahu cara melakukannya. Sekarang mereka tidak lagi mengajarkan hal-hal mendasar dari bertahan di era saya," tutup Collovati.

Baca juga: Italia dan Inggris dominasi 11 terbaik Euro 2020
Baca juga: Sudah gagal juara, Inggris diselidiki UEFA terkait final Euro 2020
Baca juga: Bintang F1 Lando Norris kehilangan arloji mewah usai nonton final Euro

Pewarta : Gilang Galiartha
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait
Terpopuler

Kalangan akademisi ramaikan Pilkada Surakarta

PERISTIWA - 25 April 2024 15:48 Wib

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

PDAM Kota Magelang berikan subsidi masyarakat berpenghasilan rendah

PERISTIWA - 25 April 2024 15:49 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 2 jam lalu