Boyolali (ANTARA) - Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto mengimbau warga Kabupaten Boyolali menahan diri tetap di rumah saja selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat guna menekan laju COVID-19 di wilayah itu.
"Saya bersama Kapolda Jateng sekali lagi mengimbau seluruh masyarakat menahan diri selama dua minggu PPKM Darurat, 3 hingga 20 Juli mendatang," kata Pangdam bersama Kepala Polda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menghadiri Apel Pasukan Gabungan Satgas COVID-19, di Alun Alun Kidul Boyolali, Rabu.
Menurut Pangdam, masyarakat Boyolali jika tidak sangat penting disarankan tetap tinggal di rumah saja sehingga mengurangi mobilitas yang dapat menekan laju angka COVID-19.
Baca juga: Polda Jateng selidiki intimidasi terhadap petugas penertiban PPKM Darurat di Solo
Baca juga: Pemkab apresiasi masyarakat taati "Boyolali di Rumah Saja"
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto dan Kapolda Jateng melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Boyolali untuk memastikan PPKM Darurat di wilayah tersebut berjalan dengan baik. Perkembangan COVID-19 di Boyolali sempat mengalami kenaikan, tetapi sejak Selasa (6/7), angka tersebut turun.
Menurut Pangdam pihaknya akan mengevaluasi PPKM Mikro dengan beberapa pihak untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan di dalamnya agar pelaksanaannya bisa lebih maksimal.
Sementara Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan Boyolali merupakan wilayah penyangga Kota Solo. Untuk itu, petugas gabungan Satgas akan melakukan penyekatan dari dan menuju Kota Boyolali.
Menurut Kapolda, baik di lajur kanan atau lajur kiri, TNI Polri akan melakukan penyekatan, sehingga tolong seluruh masyarakat Boyolali jika tidak mempunyai kepentingan yang kritikal atau serius agar di rumah saja
Kapolda berharap dengan pemberlakuan PPKM Darurat ini, dapat meminimalisir pergerakan kendaraan dan pergerakan orang agar angka COVID-19 bisa dikendalikan.
Selain itu, Kapolda juga meminta masyarakat atau media yang menemui oknum-oknum yang mencoba-coba untuk menimbun baik peralatan medis, obat-obatan maupun oksigen untuk segera melapor pada aparat keamanan.
"Kami sudah lakukan mapping, dan akan kami sidik manakala dalam situasi semacam ini ada masyarakat yang coba-coba cari keuntungan," katanya.
Kapolda juga meminta pada media untuk menyajikan pemberitaan yang kredibel dan mendidik, dan segera melaporkan apabila menemui adanya berita hoax yang meresahkan masyarakat berkaitan dengan vaksinasi atau yang lainnya.
Pada acara Apel Pasukan Gabungan Satgas COVID-19 tersebut selain Pangdam dan Kapolda juga dihadiri seluruh anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Boyolali dan ratusan pasukan gabungan Satgas kabupaten setempat dalam pelaksanaan PPKM Darurat untuk menekan laju angka penularan virus Corona tersebut.
Baca juga: Polresta Surakarta apresiasi pengelola mal patuhi PPKM darurat
Baca juga: Pemkab Boyolali siapkan tempat isolasi terpusat
"Saya bersama Kapolda Jateng sekali lagi mengimbau seluruh masyarakat menahan diri selama dua minggu PPKM Darurat, 3 hingga 20 Juli mendatang," kata Pangdam bersama Kepala Polda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menghadiri Apel Pasukan Gabungan Satgas COVID-19, di Alun Alun Kidul Boyolali, Rabu.
Menurut Pangdam, masyarakat Boyolali jika tidak sangat penting disarankan tetap tinggal di rumah saja sehingga mengurangi mobilitas yang dapat menekan laju angka COVID-19.
Baca juga: Polda Jateng selidiki intimidasi terhadap petugas penertiban PPKM Darurat di Solo
Baca juga: Pemkab apresiasi masyarakat taati "Boyolali di Rumah Saja"
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto dan Kapolda Jateng melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Boyolali untuk memastikan PPKM Darurat di wilayah tersebut berjalan dengan baik. Perkembangan COVID-19 di Boyolali sempat mengalami kenaikan, tetapi sejak Selasa (6/7), angka tersebut turun.
Menurut Pangdam pihaknya akan mengevaluasi PPKM Mikro dengan beberapa pihak untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan di dalamnya agar pelaksanaannya bisa lebih maksimal.
Sementara Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan Boyolali merupakan wilayah penyangga Kota Solo. Untuk itu, petugas gabungan Satgas akan melakukan penyekatan dari dan menuju Kota Boyolali.
Menurut Kapolda, baik di lajur kanan atau lajur kiri, TNI Polri akan melakukan penyekatan, sehingga tolong seluruh masyarakat Boyolali jika tidak mempunyai kepentingan yang kritikal atau serius agar di rumah saja
Kapolda berharap dengan pemberlakuan PPKM Darurat ini, dapat meminimalisir pergerakan kendaraan dan pergerakan orang agar angka COVID-19 bisa dikendalikan.
Selain itu, Kapolda juga meminta masyarakat atau media yang menemui oknum-oknum yang mencoba-coba untuk menimbun baik peralatan medis, obat-obatan maupun oksigen untuk segera melapor pada aparat keamanan.
"Kami sudah lakukan mapping, dan akan kami sidik manakala dalam situasi semacam ini ada masyarakat yang coba-coba cari keuntungan," katanya.
Kapolda juga meminta pada media untuk menyajikan pemberitaan yang kredibel dan mendidik, dan segera melaporkan apabila menemui adanya berita hoax yang meresahkan masyarakat berkaitan dengan vaksinasi atau yang lainnya.
Pada acara Apel Pasukan Gabungan Satgas COVID-19 tersebut selain Pangdam dan Kapolda juga dihadiri seluruh anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Boyolali dan ratusan pasukan gabungan Satgas kabupaten setempat dalam pelaksanaan PPKM Darurat untuk menekan laju angka penularan virus Corona tersebut.
Baca juga: Polresta Surakarta apresiasi pengelola mal patuhi PPKM darurat
Baca juga: Pemkab Boyolali siapkan tempat isolasi terpusat