Rembang (ANTARA) - PT Semen Indonesia Tbk (SIG) bersama sembilan BUMN klaster infrastruktur bersinergi mendirikan Indonesia Infrastructure Research and Innovation Institute (I2RI) dan Indonesia Infrastructure Learning Institute (I2LI) untuk menciptakan ekosistem yang menghasilkan nilai tambah bagi BUMN tersebut.

"Sebelumnya SIG juga diberikan penugasan oleh Kementerian BUMN sebagai koordinator Indonesia Cement Research Institute (ICRI). Sekarang SIG sebagai koordinator I2RI yang beranggotakan 10 BUMN yang peluncuran atas pendirian institut dilakukan secara virtual pada Rabu (30/6)," kata Direktur Engineering and Project SIG Tri Abdisatrijo melalui rilis yang diterima di Kudus, Kamis.

Menurut dia, penugasan tersebut tentunya sangat membanggakan dan patut disyukuri. SIG juga percaya bahwa seluruh BUMN klaster infrastruktur dalam I2RI pun memiliki komitmen yang tinggi dalam menyukseskan objective dan purpose dari I2RI.

Kesembilan BUMN tersebut adalah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Perum Perumnas dan PT Brantas Abipraya (Persero).

I2RI bersama dengan institut lainnya akan mendukung dan mewujudkan BUMN pusat keunggulan, sehingga daya saing BUMN menjadi semakin kuat dan menjadikan BUMN unggul di kancah global, tentunya dengan AKHLAK sebagai nilai intinya.

Tri Abdisatrijo menyampaikan dibutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat mewujudkan misi I2RI dalam mensinergikan riset, meningkatkan kapasitas peneliti, serta meningkatkan budaya inovasi untuk menjadikan I2RI sebagai pusat riset dan inovasi bahan bangunan dan kontruksi terbaik di Indonesia dan menciptakan ekosistem yang menghasilkan nilai tambah bagi BUMN klaster Infrastruktur.

Research Institute sebagai wadah pelaksanaan riset dan inovasi yang bersifat teknikal sesuai kebutuhan klaster BUMN, serta berfungsi untuk merumuskan kebijakan, strategi, standarisasi, dan kolaborasi dalam pelaksanaan riset dan inovasi di dalam fokus area dan sub area dalam klaster.

Pembentukan dua lembaga tersebut berpedoman pada SE Menteri BUMN No. SE-1/MBU/02/2021 tentang transformasi fungsi learning center/corporate university, research center, dan innovation center Badan Usaha Milik Negara.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam sambutannya saat peluncuran atas pendirian Institut itu secara virtual pada Rabu (30/6) mengungkapkan bahwa pembentukan I2RI dan I2LI diharapkan dapat menjadi suatu wadah bagi BUMN untuk menciptakan pemimpin dan talenta kelas dunia serta menciptakan praktik manajemen kelas dunia, mengadopsi digital dan teknologi, serta meningkatkan kemampuan inovasi dari semua bakat yang dimiliki BUMN khususnya klaster infrastruktur.

Untuk meningkatkan kapabilitas dari bakat yang dimiliki BUMN klaster infrastruktur, diperlukan optimalisasi fungsi learning, research dan innovation. Ketiga fungsi tersebut saat ini belum dikelola secara sistematis dan sinergi. Karena itu diperlukan sebuah wadah untuk membangun standarisasi yang terpola.

"Harapannya dengan sinergi dan sentralisasi akan terbangun innovation, learning dan research institute yang kuat dengan resources yang besar dan bisa berspesialisasi di berbagai bidang research innovation yang lebih spesifik," ujarnya.

Kartika Wirjoatmodjo berharap semua BUMN klaster infrastruktur dapat berperan aktif dalam mendukung I2RI dan I2LI dengan menyumbangkan ide dan gagasan yang dapat mendukung pembelajaran.

"Kami meminta setelah launching ini agar ada bakat yang dikhususkan untuk mendukung research institute dan benar-benar melakukan ini secara full time dan berfokus pada teknologi tepat guna yang bisa diterapkan di masa mendatang," ujarnya.

Inisiatif yang dilakukan oleh I2RI dan I2LI ini diharapkan juga dapat mendukung penguatan budaya untuk keberlangsungan usaha dan inovasi. Dengan semakin kompeten dan profesional kita (BUMN) memiliki potensi untuk memajukan pembangunan infrastruktur di negara ini secara sehat dan berkelanjutan.


 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024