Solo (ANTARA) - Harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti daging ayam dan telur di Pasar Sidodadi Solo, Jawa Tengah pada masa pendemi COVID-19 kembali turun mendekati normal, sedangkan stok barang cukup melimpah.
Berdasarkan pantauan Antara di Pasar Sidodadi Solo, Jumat daging ayam rata-rata dijual turun mendekati normal yakni Rp32.000/kilogram dan telur ditawarkan Rp20.500 per kg hingga Rp21.000/kg.
Yanti (38) salah satu pedagang daging ayam di Pasar Sidodadi Solo mengatakan harga daging ayam kini sudah dijual kembali normal yakni Rp32.000/kg. Padahal harga daging ayam tiga hari sebelumnya mencapai Rp35.000/kg atau turun saat ini Rp3.000/kg. Bahkan, Lebaran bulan sebelum harga daging ayam dijual mencapai Rp40.000/kg.
Baca juga: Pemkot Surakarta pastikan PKL makanan tak ada permainan harga
Kondisi pasar kini cukup baik, tambahnya, permintaan pembeli cenderung meningkat meski masih masa pandemi. Pembeli selain dari pelanggan warung makan atau restoran juga masyarakat rumah tangga ada peningkatan permintaan dibanding pekan sebelumnya.
Yanti mengaku biasanya menyediakan dagangan daging ayam rata-rata sebanyak 70 kg per hari, dan kini menambah stok menjadi 90 kg hingga 100 kg per hari untuk melayani konsumen.
Bahkan, turunnya harga daging ayam tersebut juga diikuti harga telur yang semula dijual Rp22.500/kg kini menjadi Rp20.500/kg hingga Rp21.000/kg. Pasokan barang ke pasar lancar dan stok cukup melimpah.
Namun, turunnya harga daging ayam dan telur tidak diikuti harga daging sapi dan kambing yang tetap stabil. Harga daging sapi di Pasar Sidodadi Solo rata-rata Rp115.000/kg untuk kualitas super dan Rp105.000/kg kualitas dua sedangkan daging kambing Rp110.000/kg.
Menurut Sidiq pedagang lainnya di pasar Sidodadi Solo, harga beberapa barang kebutuhan pokok yang turun hanya telur ayam. Turunnya harga telur dimulai dari peternak dan distributor sehingga pedagang hanya menyesuaikan saja.
Harga beras, minyak goreng curah, dan gula, juga dijual stabil dalam sepekan ini. Harga beras mulai Rp10.000/kg hingga Rp12.500/kg tergantung kualitasnya, minyak goreng Rp14.000/kg hingga Rp15.000/kg, dan gula Rp12.500/kg serta stok cukup melimpah.
Sementara komoditas sayuran harga yang masih tinggi yakni cabai untuk rawit merah dijual Rp50.000/kg, rawit hijau Rp30.000/kg, cabai merah besar Rp23.000/kg, bawang putih dan bawang merah masing-masing dijual stabil Rp25.000/kg.
Menurut Satinem (51) pedagang di Pasar Sidodadi Solo, masih tingginya harga cabai terutama jenis rawit karena pasokan berkurang. Kemungkinan penyebabnya banyaknya turun hujan di daerah sentra cabai berdampak menurunkan kualitasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Surakarta Wulan Tendra Dewayani menjelaskan harga-harga beberapa barang kebutuhan pokok sepekan ini, tetap normal karena pasokan barang lancar dan harga juga terjangkau masyarakat.
Menurut dia, hal ini sudah menjadi tren usai Lebaran harga barang kebutuhan pokok sudah kembali normal. Pasokan dan stok barang hingga kini relatif banyak dan mencukupi kebutuhan pasar harga akan kembali seperti semula.
Baca juga: Jelang Idul Adha, harga hewan kurban di Solo mulai naik
Baca juga: Pengrajin tahu di Solo pangkas produksi karena harga kedelai naik
Berdasarkan pantauan Antara di Pasar Sidodadi Solo, Jumat daging ayam rata-rata dijual turun mendekati normal yakni Rp32.000/kilogram dan telur ditawarkan Rp20.500 per kg hingga Rp21.000/kg.
Yanti (38) salah satu pedagang daging ayam di Pasar Sidodadi Solo mengatakan harga daging ayam kini sudah dijual kembali normal yakni Rp32.000/kg. Padahal harga daging ayam tiga hari sebelumnya mencapai Rp35.000/kg atau turun saat ini Rp3.000/kg. Bahkan, Lebaran bulan sebelum harga daging ayam dijual mencapai Rp40.000/kg.
Baca juga: Pemkot Surakarta pastikan PKL makanan tak ada permainan harga
Kondisi pasar kini cukup baik, tambahnya, permintaan pembeli cenderung meningkat meski masih masa pandemi. Pembeli selain dari pelanggan warung makan atau restoran juga masyarakat rumah tangga ada peningkatan permintaan dibanding pekan sebelumnya.
Yanti mengaku biasanya menyediakan dagangan daging ayam rata-rata sebanyak 70 kg per hari, dan kini menambah stok menjadi 90 kg hingga 100 kg per hari untuk melayani konsumen.
Bahkan, turunnya harga daging ayam tersebut juga diikuti harga telur yang semula dijual Rp22.500/kg kini menjadi Rp20.500/kg hingga Rp21.000/kg. Pasokan barang ke pasar lancar dan stok cukup melimpah.
Namun, turunnya harga daging ayam dan telur tidak diikuti harga daging sapi dan kambing yang tetap stabil. Harga daging sapi di Pasar Sidodadi Solo rata-rata Rp115.000/kg untuk kualitas super dan Rp105.000/kg kualitas dua sedangkan daging kambing Rp110.000/kg.
Menurut Sidiq pedagang lainnya di pasar Sidodadi Solo, harga beberapa barang kebutuhan pokok yang turun hanya telur ayam. Turunnya harga telur dimulai dari peternak dan distributor sehingga pedagang hanya menyesuaikan saja.
Harga beras, minyak goreng curah, dan gula, juga dijual stabil dalam sepekan ini. Harga beras mulai Rp10.000/kg hingga Rp12.500/kg tergantung kualitasnya, minyak goreng Rp14.000/kg hingga Rp15.000/kg, dan gula Rp12.500/kg serta stok cukup melimpah.
Sementara komoditas sayuran harga yang masih tinggi yakni cabai untuk rawit merah dijual Rp50.000/kg, rawit hijau Rp30.000/kg, cabai merah besar Rp23.000/kg, bawang putih dan bawang merah masing-masing dijual stabil Rp25.000/kg.
Menurut Satinem (51) pedagang di Pasar Sidodadi Solo, masih tingginya harga cabai terutama jenis rawit karena pasokan berkurang. Kemungkinan penyebabnya banyaknya turun hujan di daerah sentra cabai berdampak menurunkan kualitasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Surakarta Wulan Tendra Dewayani menjelaskan harga-harga beberapa barang kebutuhan pokok sepekan ini, tetap normal karena pasokan barang lancar dan harga juga terjangkau masyarakat.
Menurut dia, hal ini sudah menjadi tren usai Lebaran harga barang kebutuhan pokok sudah kembali normal. Pasokan dan stok barang hingga kini relatif banyak dan mencukupi kebutuhan pasar harga akan kembali seperti semula.
Baca juga: Jelang Idul Adha, harga hewan kurban di Solo mulai naik
Baca juga: Pengrajin tahu di Solo pangkas produksi karena harga kedelai naik