Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr. Wisnu Widjanarko mengingatkan perlunya memperkuat ketahanan keluarga guna menghadapi berbagai tantangan di tengah pandemi COVID-19 dengan membangun komunikasi yang intensif.

"Perkuat ketahanan keluarga dengan komunikasi yang intensif. Ibarat rumah, komunikasi merupakan fondasi yang melandasi, seperti pilar yang mengokohkan dan atap yang menaungi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman itu menjelaskan bahwa komunikasi merupakan bagian penting yang dapat memperkuat ikatan antaranggota keluarga dalam menghadapi situasi yang tidak mudah serta melelahkan seperti pandemi COVID-19.

Baca juga: Akademisi ingatkan pentingnya mitigasi bencana berbasis riset

"Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengintensifkan pola komunikasi antara orang tua dan anak yang berperan penting membentuk ketahanan keluarga dan menguatkan fungsi keluarga, misalkan dengan cara menyimak dan bercengkerama saat ada anggota keluarga yang bercerita," katanya.

Selain itu, kata dia, antarsesama anggota keluarga juga perlu berbagi dan saling terbuka mengenai apa yang dirasakan, sehingga merasa tidak sendirian dan kesepian dalam situasi seperti pandemi sekarang ini.

"Bercengkerama adalah membangun interaksi dengan memperkuat ikatan emosi antaranggota keluarga dengan memberikan keyakinan bahwa yang dialami sekarang tidak dihadapi sendirian, lalu bercerita sesuatu yang positif bahwa tidak ada badai yang tidak berlalu sehingga memberikan inspirasi untuk bertahan juga adaptif melaluinya," katanya.

Dia menambahkan bahwa orang tua perlu memastikan seluruh anggota keluarga ternaungi dan terjaga keselamatannya dan kesehatan fisiknya, termasuk juga kesehatan mentalnya.

Sementara itu seperti diwartakan sebelumnya, psikolog dari Biro Psikologi Metafora Purwokerto Ketty Murtini mengingatkan bahwa keluarga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental anak selama pandemi COVID-19.

"Situasi keluarga yang nyama sangat diperlukan untuk menjaga kesejahteraan mental anak terutama pada masa pandemi COVID-19 yang telah membuat beberapa aktivitas anak menjadi terbatas," katanya.

Dia menjelaskan bahwa selama pandemi waktu anak lebih banyak berada di rumah bersama dengan kedua orang tuanya.

"Dengan demikian maka orang tua bisa berperan lebih banyak membantu anak agar tetap sehat secara mental. Misalkan membantu menjaga emosi anak agar tetap stabil," katanya 

Baca juga: Akademisi: Hari Pasar Modal momentum perkuat sosialisasi
Baca juga: Akademisi ingatkan pentingnya rotasi tanam saat musim kemarau


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024